Ahli Epidemiologi UI: Pemerintah Tak Punya Target dan Langkah yang Jelas Atasi Corona
Minggu, 19 April 2020 - 16:46 WIB
Menurut Pandu, berdasarkan data yang ia dapat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, wabah ini sudah masuk ke Indonesia sejak minggu ke-3 Januari. Dan di Indonesia saat ini sudah masuk lebel community transmission, sudah tidak bisa tahu lagi siapa yang sudah terinfeksi dan mana yang belum.
Itulah kenapa, semua orang harus tetap di rumah dan mengenakan masker jiak harus keluar rumah. Dan social distancing menjadi satu-satunya yang diharapkan dalam membatasi gerak penduduk dan penduduk diharapkan mematuhi itu jika tidak mau pandemi ini meluas dan lama.
Sementara sambung dia, virus ini daya penularan sangat tinggi dan daya bunuh tinggi apalagi terhadap orang tua dan sejumlah orang dengan penyakit bawaan tertentu. Dia mengakui, tidak ada negara yang siap. Tetapi Indonesia sangat lamban dalam penanganan ini.
"Tidak ada negara yang siap, tapi banyak negara yang berhasil. Kita harusnya bisa, tapi kita terlalu lama menunda-nunda termasuk untuk PSBB lokal. Upaya penanganan kita belum serius seharusnya dari awal Maret kita melakukan PSBB berskala nasional," ujar Pandu.
Terkait agenda Pilkada, Pandu mengaku tidak bisa memprediksi kapan ini akan selesai. Karena, Pemerintah sendiri tidak punya target untuk penyelesaian pandemi ini. Pemerintah seperti gain loss dan untuk itu, harus diingatkan kepada Pemerintah untuk punya target besar dan jangan berlama-lama dengan pandemi ini.
"Saya tidak tahu tanggal segitu (9 Maret) selesai atau tidak. Bolanya ada di pemerintah mau cepat selesai atau tidak Kalau pemerintah tidak bisa masyarakat harus bersatu. Kita mau selesaikan masalah ini atau tidak," pungkasnya.
Itulah kenapa, semua orang harus tetap di rumah dan mengenakan masker jiak harus keluar rumah. Dan social distancing menjadi satu-satunya yang diharapkan dalam membatasi gerak penduduk dan penduduk diharapkan mematuhi itu jika tidak mau pandemi ini meluas dan lama.
Sementara sambung dia, virus ini daya penularan sangat tinggi dan daya bunuh tinggi apalagi terhadap orang tua dan sejumlah orang dengan penyakit bawaan tertentu. Dia mengakui, tidak ada negara yang siap. Tetapi Indonesia sangat lamban dalam penanganan ini.
"Tidak ada negara yang siap, tapi banyak negara yang berhasil. Kita harusnya bisa, tapi kita terlalu lama menunda-nunda termasuk untuk PSBB lokal. Upaya penanganan kita belum serius seharusnya dari awal Maret kita melakukan PSBB berskala nasional," ujar Pandu.
Terkait agenda Pilkada, Pandu mengaku tidak bisa memprediksi kapan ini akan selesai. Karena, Pemerintah sendiri tidak punya target untuk penyelesaian pandemi ini. Pemerintah seperti gain loss dan untuk itu, harus diingatkan kepada Pemerintah untuk punya target besar dan jangan berlama-lama dengan pandemi ini.
"Saya tidak tahu tanggal segitu (9 Maret) selesai atau tidak. Bolanya ada di pemerintah mau cepat selesai atau tidak Kalau pemerintah tidak bisa masyarakat harus bersatu. Kita mau selesaikan masalah ini atau tidak," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda