KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, DPR Dorong Menhan-Panglima TNI Duduk Bareng Bahas Peremajaan Alutsista
Kamis, 22 April 2021 - 12:19 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto ikut prihatin atas musibah hilang kontaknya Kapal Selam KRI Nanggala-402 milik TNI Angkatan Laut di Perairan Utara Bali. Kapal Selam itu diketahui mengangkut 53 awak kapal.
Politisi PDI Perjuangan ini menilai insiden ini menjadi peringatan bagi alat pertahanan atau alutsista kita untuk dilakukan peremajaan. Dia menegaskan, ini sinyal bagi alutsista yang dimiliki TNI.
"Kita tidak ingin melihat ini kembali terjadi, kita tahu baik Angkatan Laut maupun Angkatan Udara kita misalnya alutsista kita sudah pada tua dan rusak," ungkapnya, Kamis (22/4/2021).
"Sekali lagi ini kebijakan besar, DPR ingin melihat TNI yang kuat, jadi Saudara Menhan, Panglima TNI, dan para kepala staf hendaknya duduk bareng dengan Menkeu dan tentu Bapak Presiden untuk merumuskan kita mau apa," imbuh Ketua Fraksi PDIP itu.
Lebih lanjut Utut mengatakan, kejadian tenggelamnya kapal selam bukan hanya membuat sedih bangsa Indonesia tapi, pilu bagi di keluarga awak kapal.
"Mudah mudahan ini yang terakhir yang terjadi, mudah-mudahan menjawab bukan hanya dengan doa, bukan hanya dengan pengharapan tapi dengan langkah konkret dengan rasionalitas yang terbangun berapa anggaran kita yang tersedia," pungkas mantan pecatur dunia itu.
Politisi PDI Perjuangan ini menilai insiden ini menjadi peringatan bagi alat pertahanan atau alutsista kita untuk dilakukan peremajaan. Dia menegaskan, ini sinyal bagi alutsista yang dimiliki TNI.
"Kita tidak ingin melihat ini kembali terjadi, kita tahu baik Angkatan Laut maupun Angkatan Udara kita misalnya alutsista kita sudah pada tua dan rusak," ungkapnya, Kamis (22/4/2021).
"Sekali lagi ini kebijakan besar, DPR ingin melihat TNI yang kuat, jadi Saudara Menhan, Panglima TNI, dan para kepala staf hendaknya duduk bareng dengan Menkeu dan tentu Bapak Presiden untuk merumuskan kita mau apa," imbuh Ketua Fraksi PDIP itu.
Baca Juga
Lebih lanjut Utut mengatakan, kejadian tenggelamnya kapal selam bukan hanya membuat sedih bangsa Indonesia tapi, pilu bagi di keluarga awak kapal.
"Mudah mudahan ini yang terakhir yang terjadi, mudah-mudahan menjawab bukan hanya dengan doa, bukan hanya dengan pengharapan tapi dengan langkah konkret dengan rasionalitas yang terbangun berapa anggaran kita yang tersedia," pungkas mantan pecatur dunia itu.
(zik)
tulis komentar anda