KSAD, Menkes dan BPOM Kerja Sama Penelitian Sel Deindrik untuk Imunitas Covid-19
Senin, 19 April 2021 - 20:16 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BPOM Penny Lukito menandatangani nota kesepahaman penelitian berbasis pelayanan menggunakan sel dendritik untuk meningkatkan imunitas terhadap Covid-19, Senin (19/4/2021) di Mabesad, Jakarta Pusat.
Penandatanganan itu turut disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy. Penelitian tersebut akan dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Selain berpedoman pada kaidah penelitian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan, penelitian ini juga bersifat autologus, yang hanya dipergunakan untuk diri pasien sendiri. Sehingga, hal ini tidak bisa dikomersialkan dan tidak diperlukan persetujuan izin edar. Untuk diketahui, penelitian tersebut bukan merupakan kelanjutan dari uji klinis adaptif fase satu vaksin yang berasal dari sel dendritik autolog yang sebelumnya diinkubasi dengan spike protein, subjek yang tidak terinfeksi, dan tidak terdapat Antibodi anti Covid-19.
Hal itu dikarenakan uji klinis fase 1 yang sering disebut berbagai kalangan sebagai program Vaksin Nusantara, masih harus merespons beberapa temuan BPOM. Adapun temuan BPOM yang harus ditindaklanjut yakni bersifat penting.
Penandatanganan itu turut disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy. Penelitian tersebut akan dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Selain berpedoman pada kaidah penelitian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan, penelitian ini juga bersifat autologus, yang hanya dipergunakan untuk diri pasien sendiri. Sehingga, hal ini tidak bisa dikomersialkan dan tidak diperlukan persetujuan izin edar. Untuk diketahui, penelitian tersebut bukan merupakan kelanjutan dari uji klinis adaptif fase satu vaksin yang berasal dari sel dendritik autolog yang sebelumnya diinkubasi dengan spike protein, subjek yang tidak terinfeksi, dan tidak terdapat Antibodi anti Covid-19.
Hal itu dikarenakan uji klinis fase 1 yang sering disebut berbagai kalangan sebagai program Vaksin Nusantara, masih harus merespons beberapa temuan BPOM. Adapun temuan BPOM yang harus ditindaklanjut yakni bersifat penting.
(cip)
tulis komentar anda