Begini Perjalanan Reshuffle Kabinet di Era Jokowi
Sabtu, 17 April 2021 - 11:47 WIB
JAKARTA - Isu reshuffle kabinet kembali muncul belakangan ini. Isu itu muncul setelah Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengusulkan penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Presiden Jokowi juga mengusulkan pembentukan Kementerian Investasi.
Isu reshuffle bukanlah barang baru. Isu mengenai itu acapkali muncul. Sejak periode pertama, Presiden Jokowi pun telah melakukan lima kali perombakan atau reshuffle kabinet sampai saat ini.
Pada reshuffle pertama, 12 Agustus 2015, ada tujuh posisi saat itu yang dirombak. Yakni, Darmin Nasution diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil. Sedangkan Sofyan Djalil diangkat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago.
Kemudian, Rizal Ramli diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menggantikan Indroyono Susilo. Luhut Binsar Pandjaitan diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Thomas Lembong diangkat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel. Pramono Anung diangkat sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto. Lalu, Teten Masduki diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut Panjaitan.
Sementara itu, reshuffle kedua dilakukan pada Pada 27 Juli 2016. Ada pergantian 14 posisi menteri dan satu badan. Budi Karya Sumadi diangkat sebagai Menteri Perhubungan menggantikan Ignasius Jonan. Bambang Brodjonegoro diangkat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas menggantikan Sofyan Djalil.
Kemudian, Sri Mulyani Indrawati diangkat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro. Sofyan Djalil menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang menggantikan Ferry Mursidan Baldan. Archandra Tahar menjadi Menteri ESDM menggantikan Sudirman Said.
Namun, Archandra hanya menjabat tak sampai satu bulan karena masalah dwi kewarganegaraan. Posisinya digantikan oleh Ignasius Jonan, sementara Archandra menjadi Wakil Menteri. Kemudian, Airlangga Hartarto menjadi Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin. Muhadjir Effendy menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menggantikan Anies Baswedan.
Isu reshuffle bukanlah barang baru. Isu mengenai itu acapkali muncul. Sejak periode pertama, Presiden Jokowi pun telah melakukan lima kali perombakan atau reshuffle kabinet sampai saat ini.
Pada reshuffle pertama, 12 Agustus 2015, ada tujuh posisi saat itu yang dirombak. Yakni, Darmin Nasution diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil. Sedangkan Sofyan Djalil diangkat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago.
Kemudian, Rizal Ramli diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menggantikan Indroyono Susilo. Luhut Binsar Pandjaitan diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Thomas Lembong diangkat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel. Pramono Anung diangkat sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto. Lalu, Teten Masduki diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut Panjaitan.
Sementara itu, reshuffle kedua dilakukan pada Pada 27 Juli 2016. Ada pergantian 14 posisi menteri dan satu badan. Budi Karya Sumadi diangkat sebagai Menteri Perhubungan menggantikan Ignasius Jonan. Bambang Brodjonegoro diangkat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas menggantikan Sofyan Djalil.
Kemudian, Sri Mulyani Indrawati diangkat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro. Sofyan Djalil menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang menggantikan Ferry Mursidan Baldan. Archandra Tahar menjadi Menteri ESDM menggantikan Sudirman Said.
Namun, Archandra hanya menjabat tak sampai satu bulan karena masalah dwi kewarganegaraan. Posisinya digantikan oleh Ignasius Jonan, sementara Archandra menjadi Wakil Menteri. Kemudian, Airlangga Hartarto menjadi Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin. Muhadjir Effendy menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menggantikan Anies Baswedan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda