Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Agar Terapkan PPKM Mikro, Bukan Lockdown

Kamis, 15 April 2021 - 08:33 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi pengarahan pada acara Rapat Koordinasi Kepala Daerah 2021. Acara ini diikuti oleh 114 petahana dan 255 kepala daerah yang baru terpilih. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memberi pengarahan pada acara Rapat Koordinasi Kepala Daerah 2021. Acara ini diikuti oleh 114 petahana dan 255 kepala daerah yang baru terpilih. Dalam kesempatan itu, ia ingin daerah menerapkan PPKM Mikro untuk menurunkan kasus penularan COVID-19.

Menurut Jokowi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro telah berhasil menurunkan angka penularan virus Corona. Misalnya saja, kata dia, di Januari 2021 kasus aktif harian berada di angka 15 ribu. Namun pada saat ini angka hariannya turun jadi 6 ribu hingga 4 ribu secara nasional.

"Oleh sebab itu, pertama lakukan PPKM Mikro ini agar menemukan kasus-kasus baru yang ada. Kemudian mengisolasi lingkungan terkecil sebelum kasus itu menyebar lebih luas lagi. Jadi jangan sampai kita ini me-lockdown kota atau me-lockdown kabupaten. Karena di satu kabupaten mungkin yang kasusnya hanya terjadi di sebuah desa atau dua desa. Ya desa itu yang diisolasi sehingga tidak menyebar lebih luas lagi," ujar Jokowi secara virtual, Rabu 14 April 2021.

Jokowi meminta para kepala daerah mampu mengelola gas dan rem penanganan COVID-19 dengan seimbang. Dengan begitu maka penanganan krisis kesehatan dan pemulihan ekonomi dapat berjalan beriringan.



"Gas dan remnya harus dilakukan secara tepat karena yang namanya COVID-19 ini barangnya tidak kelihatan. Jangan sampai terlalu mendahulukan ekonomi kemudian tidak memperhatikan penyebaran COVID-19, yang terjadi kenaikan kasus meningkat, pertumbuhan ekonominya justru tertekan turun," tuturnya.

Oleh karena itu, pencegahan penyebaran pandemi harus menjadi prioritas. Sementara penanganan pasien yang terpapar COVID-19 juga harus dilakukan secara konsisten.

Jokowi juga mengingatkan agar pemerintah daerah tidak tergesa untuk membuka sektor-sektor yang ada di daerahnya. Sebaliknya, lakukan pembukaan sektor secara bertahap dan sangat berhati-hati agar tidak terjadi lonjakan kasus baru di kemudian waktu.

"Bulan Januari yang lalu misalnya, saya enggak usah sebut negaranya, turun anjlok (kasus penyebaran). Begitu dibuka (sektor ekonomi), bulan Maret lompatannya naik tinggi sekali. Hati-hati dengan itu. Jangan sampai karena kasusnya sudah turun kemudian tergesa-gesa untuk membuka sektor-sektor yang ada," paparnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More