Jokowi Targetkan 70 Juta Penduduk Sudah Vaksinasi COVID-19 pada Juli 2021

Kamis, 15 April 2021 - 07:52 WIB
loading...
Jokowi Targetkan 70 Juta Penduduk Sudah Vaksinasi COVID-19 pada Juli 2021
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan sebanyak 70 juta penduduk Indonesia harus sudah mengikuti vaksinasi COVID-19 di Juli 2021 mendatang. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menargetkan sebanyak 70 juta penduduk Indonesia harus sudah mengikuti vaksinasi COVID-19 di Juli 2021 mendatang. Bila target tersebut terpenuhi maka kurva penularan COVID-19 akan terlihat penurunannya.

"Kita ingin nanti di bulan Juli, target kita paling tidak 70 juta penduduk kita harus sudah divaksinasi. Nanti kurvanya akan keliatan turunya di bulan Juli kalau vaksinasinya bisa mencapai 70 juta orang," ujar Jokowi saat memberi pengarahan pada acara Rapat Koordinasi Kepala Daerah 2021 secara virtual, Rabu 14 April 2021. Baca juga: Jokowi ke Kepala Daerah Hasil Pilkada 2020: Fokus, Anggaran Jangan Diecer-ecer

Jokowi ingin pelaksanaan vaksinasi berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Dengan cara itulah maka pemulihan kesehatan akan segera tercapai di samping pemulihan ekonomi.

"Sasarannya adalah yang pertama saya kira sudah berulang-ulang, tenaga kesehatan, pelayan publik, para lansia, kemudian lokasi-lokasi interaksi antar masyarakatnya tinggi dan mobilitasnya tinggi. Itu yang diberikan prioritas terlebih dahulu," imbuhnya.

Jokowi mengingatkan kepala daerah bahwa pencegahan penyebaran pandemi harus menjadi prioritas. Sementara penanganan pasien yang terpapar COVID-19 juga harus dilakukan secara konsisten.

Kepala Negara juga mengingatkan agar pemerintah daerah tidak tergesa untuk membuka sektor-sektor yang ada di daerahnya. Sebaliknya, lakukan pembukaan sektor secara bertahap dan sangat berhati-hati agar tidak terjadi lonjakan kasus baru di kemudian waktu.

"Bulan Januari yang lalu misalnya, saya enggak usah sebut negaranya, turun anjlok (kasus penyebaran). Begitu dibuka (sektor ekonomi), bulan Maret lompatannya naik tinggi sekali. Hati-hati dengan itu. Jangan sampai karena kasusnya sudah turun kemudian tergesa-gesa untuk membuka sektor-sektor yang ada," kata dia.

Di Indonesia sendiri, pada Januari lalu kasus aktif harian sempat menyentuh angka 14 ribu bahkan mencapai 15 ribu. Namun, beberapa waktu belakangan, angka kasus harian relatif terkendali di angka 4 ribu hingga 6 ribu berkat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro yang disertai dengan kebijakan vaksinasi massal.

Presiden juga meminta daerah untuk menerapkan kebijakan PPKM berskala mikro untuk mencegah penyebaran virus korona meluas di wilayahnya.
"Isolasi lingkungan terkecil sebelum kasus itu menyebar lebih luas lagi. Jadi jangan sampai kita itu me-lockdown kota atau kabupaten. Kalau di satu kabupaten kasusnya hanya terjadi di satu atau dua desa, ya desa itu yang diisolasi sehingga tidak menyebar lebih luas," pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1562 seconds (0.1#10.140)