Selain Gibran, Akankah Pilkada DKI Diramaikan Deretan Milenial Ini?
Minggu, 11 April 2021 - 10:37 WIB
JAKARTA - Isu megenai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta selalu menyedot perhatian banyak pihak. Setidaknya sudah ada beberapa lembaga survei merilis tentang sosok yang berpotensi menjadi kandidat.
Mulai dari petahana, mantan gubernur maupun wakil gubernur, menteri, wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta hingga artis. Beberapa elite partai politik pun mulai melempar nama-nama bakal calon kandidat.
Diantaranya tergolong generasi milenial. Nah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebut ada beberapa kalangan milenial yang berpotensi maju sebagai kandidat Pilkada DKI Jakarta mendatang.
"Dari nama-nama yang sudah beredar sih ada Gibran, Rafi Ahmad, Agnesmo, Zita Anjani (PAN). Namun mereka itu bisa benar-benar maju dan bisa juga tidak," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Sabtu 10 April 2021.
Adapun Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gibran yang kini menjabat wali kota Solo merupakan kelahiran 1 Oktober 1987. Sedangkan Raffi Ahmad artis kelahiran 17 Februari 1987.
Kemudian, artis Agnes Monica Muljoto atau kini akrab disapa Agnez Mo kelahiran 1 Juli 1986. Sedangkan Zita Anjani, wakil ketua DPRD DKI Jakarta kelahiran 12 Maret 1990 merupakan anak Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Ujang berpendapat, sejumlah tokoh itu bisa benar-benar maju atau tidak sebagai kandidat Pilkada DKI Jakarta tergantung dari perkembangan dan dinamika politik yang akan terjadi nanti. Selain itu, kata Ujang, juga bergantung pada elektabilitas masing-masing.
"Nama Raffi Ahmad dan Agnez Mo sangat populer. Tapi belum tentu punya elektabilitas tinggi. Memiliki popularitas tinggi belum tentu dipilih. Namun yang memiliki elektabilitas tinggi sudah pasti dipilih. Jika Gibran jadi maju, kans Gibran yang besar. Karena dia anak presiden,"tuturnya.
Hal yang hampir sama dikatakan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. "Nama-nama populer bisa saja muncul seperti Gibran Rakabuming dari PDIP, Saraswati dari Gerindra," kata Dedi Kurnia Syah kepada SINDOnews secara terpisah.
Adapun Rahayu Saraswati Dhirakarya Djojohadikusumo kelahiran 27 Januari 1986. Perempuan yang biasa disapa Sara ini adalah keponakan dari Ketua Umum Partai Gerindra yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sara pernah menjadi kandidat Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 2020 namun kalah. "Kelompok millenial di kontestasi Pilkada DKI bisa menjadi alternatif, dan ruangnya bisa jauh lebih terbuka tidak saja mereka yang menetap di Ibu kota. Meskipun sentimen lokalitas akan selalu muncul dalam propaganda," tuturnya.
Mulai dari petahana, mantan gubernur maupun wakil gubernur, menteri, wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta hingga artis. Beberapa elite partai politik pun mulai melempar nama-nama bakal calon kandidat.
Diantaranya tergolong generasi milenial. Nah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebut ada beberapa kalangan milenial yang berpotensi maju sebagai kandidat Pilkada DKI Jakarta mendatang.
"Dari nama-nama yang sudah beredar sih ada Gibran, Rafi Ahmad, Agnesmo, Zita Anjani (PAN). Namun mereka itu bisa benar-benar maju dan bisa juga tidak," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Sabtu 10 April 2021.
Adapun Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gibran yang kini menjabat wali kota Solo merupakan kelahiran 1 Oktober 1987. Sedangkan Raffi Ahmad artis kelahiran 17 Februari 1987.
Kemudian, artis Agnes Monica Muljoto atau kini akrab disapa Agnez Mo kelahiran 1 Juli 1986. Sedangkan Zita Anjani, wakil ketua DPRD DKI Jakarta kelahiran 12 Maret 1990 merupakan anak Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Ujang berpendapat, sejumlah tokoh itu bisa benar-benar maju atau tidak sebagai kandidat Pilkada DKI Jakarta tergantung dari perkembangan dan dinamika politik yang akan terjadi nanti. Selain itu, kata Ujang, juga bergantung pada elektabilitas masing-masing.
"Nama Raffi Ahmad dan Agnez Mo sangat populer. Tapi belum tentu punya elektabilitas tinggi. Memiliki popularitas tinggi belum tentu dipilih. Namun yang memiliki elektabilitas tinggi sudah pasti dipilih. Jika Gibran jadi maju, kans Gibran yang besar. Karena dia anak presiden,"tuturnya.
Hal yang hampir sama dikatakan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. "Nama-nama populer bisa saja muncul seperti Gibran Rakabuming dari PDIP, Saraswati dari Gerindra," kata Dedi Kurnia Syah kepada SINDOnews secara terpisah.
Adapun Rahayu Saraswati Dhirakarya Djojohadikusumo kelahiran 27 Januari 1986. Perempuan yang biasa disapa Sara ini adalah keponakan dari Ketua Umum Partai Gerindra yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Baca Juga
Sara pernah menjadi kandidat Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 2020 namun kalah. "Kelompok millenial di kontestasi Pilkada DKI bisa menjadi alternatif, dan ruangnya bisa jauh lebih terbuka tidak saja mereka yang menetap di Ibu kota. Meskipun sentimen lokalitas akan selalu muncul dalam propaganda," tuturnya.
(dam)
tulis komentar anda