Kubu Moeldoko Sebut AHY Tak Pernah Mendaki, Politikus Demokrat Ogah Ladeni
Jum'at, 09 April 2021 - 13:25 WIB
JAKARTA - Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Harahap enggan menanggapi pernyataan kubu Moeldoko yang mengatakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak pernah mendaki namun tiba-tiba berada di puncak.
Yan Harahap mengaku telah mengomentarinya di media sosial Twitternya."Wah sudah pernah saya bahas dulu di tweet hehe. Tak perlu lagi merespons perkumpulan liar," ujar Yan Harahap kepada SINDOnews, Jumat (9/4/2021).
Seperti diberitakan SINDOnews sebelumnya, Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) pimpinan Moeldoko, Saiful Huda Ems mengungkapkan AHY belum pernah diuji jiwa dan kualitas kepemimpinannya dari tingkat bawah, seperti yang dialami Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
AHY ujug-ujug jadi Ketua Umum Partai Demokrat dan ujug-ujug mau nyalonin Presiden. Saiful Huda Ems menilai hal tersebut sangat berbahaya dan berisiko bagi masa depan bangsa ini.
Adapun pernyataan Saiful Huda Ems itu menanggapi pernyataan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat kubu Cikeas Andi Nurpati beberapa hari lalu yang mengatakan politik itu tidak memandang mayor atau jenderal. Andi Nurpati pun mencontohkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga bukan jenderal bisa terpilih jadi wali kota, gubernur, dan presiden.
Yan Harahap mengaku telah mengomentarinya di media sosial Twitternya."Wah sudah pernah saya bahas dulu di tweet hehe. Tak perlu lagi merespons perkumpulan liar," ujar Yan Harahap kepada SINDOnews, Jumat (9/4/2021).
Seperti diberitakan SINDOnews sebelumnya, Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) pimpinan Moeldoko, Saiful Huda Ems mengungkapkan AHY belum pernah diuji jiwa dan kualitas kepemimpinannya dari tingkat bawah, seperti yang dialami Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
AHY ujug-ujug jadi Ketua Umum Partai Demokrat dan ujug-ujug mau nyalonin Presiden. Saiful Huda Ems menilai hal tersebut sangat berbahaya dan berisiko bagi masa depan bangsa ini.
Adapun pernyataan Saiful Huda Ems itu menanggapi pernyataan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat kubu Cikeas Andi Nurpati beberapa hari lalu yang mengatakan politik itu tidak memandang mayor atau jenderal. Andi Nurpati pun mencontohkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga bukan jenderal bisa terpilih jadi wali kota, gubernur, dan presiden.
(dam)
tulis komentar anda