Jokowi Perintahkan Tes Masif COVID-19, Tokoh Ini Tawarkan Impor Alat Tes dari China dan Iran
Sabtu, 18 April 2020 - 13:55 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada pemerintah daerah (pemda) terus meningkatkan tes COVID-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk masyarakat. Hal tersebut betujuan untuk memutus mata rantai virus Corona. Pesan tersebut disampaikan Jokowi dalam siaran telekonference di Istana Bogor, Sabtu (18/4/2020).
Keinginan pemerintah untuk melakukan tes secara masif menuntut ketersediaan alat tes dalam jumlah banyak pula. Pengusaha Suhendra Hadikuntono pun menawarkan peluang impor alat tes cepat COVID-19 atau COVID-19 Rapid Test Kit dari China dan Iran. Bahkan, Suhendra menyebut impor tersebut bisa dilakukan tanpa uang muka atau down payment (DP).
"Saya menjaminkan nama baik saya untuk impor COVID-19 Rapid Test Kit dari China dan Iran tanpa uang muka dan agar dapat fasilitas khusus lainnya," ujarnya, Sabtu (17/4/2020).
Suhendra yang juga tokoh intelijen itu mengaku akan memanfaatkan hubungan baiknya dengan pejabat-pejabat tinggi dan pengusaha-pengusaha besar di China dan Iran untuk melakukan lobi agar pihak-pihak di Indonesia bisa melakukan pembelian COVID-19 Rapid Test Kit dari kedua negara itu dalam jumlah besar tanpa uang muka, serta mendapat fasilitas khusus lainnya. "Jaminannya adalah good will dan nama baik saya di kalangan pejabat dan pengusaha China dan Iran," jelasnya.
Sebab itu, Suhendra membuka diri bagi pihak-pihak yang hendak melakukan impor COVID-19 Rapid Test Kit, terutama pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan instansi-instansi lain baik pemerintah maupun swasta. "Silakan hubungi saya. Saya stand by 24 jam di kantor. Begitu ada permintaan masuk, saya akan langsung menghubungi mitra-mitra di China dan Iran," tegasnya.
Dia berharap dengan adanya impor COVID-19 Rapid Test Kit dalam jumlah besar dan kemudian membanjiri pasaran maka harga alat tes cepat Corona tersebut di pasaran dalam negeri akan turun sehingga menjadi terjangkau bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Tidak seperti saat ini yang harganya sekitar Rp500.000 per buah.
"Saatnya kita berjuang bersama, bahu-membahu demi bangsa dan negara kita," cetus Suhendra.
Dengan demikian, lanjutnya, pemerintah bisa menstimulan kesadaran masyarakat sehingga dapat melakukan tes mandiri untuk mengetahui apakah dirinya terpapar virus Corona atau tidak. "Dengan begitu, jatuhnya korban virus Corona dapat diantisipasi sejak dini dan diminimalisir," tandasnya.
Sejauh ini Indonesia mengimpor COVID-19 Rapid Test Kit dari China. Tapi Iran kini juga sedang menggenjot produksi alat tersebut dengan kualitas yang sama baiknya.
Keinginan pemerintah untuk melakukan tes secara masif menuntut ketersediaan alat tes dalam jumlah banyak pula. Pengusaha Suhendra Hadikuntono pun menawarkan peluang impor alat tes cepat COVID-19 atau COVID-19 Rapid Test Kit dari China dan Iran. Bahkan, Suhendra menyebut impor tersebut bisa dilakukan tanpa uang muka atau down payment (DP).
"Saya menjaminkan nama baik saya untuk impor COVID-19 Rapid Test Kit dari China dan Iran tanpa uang muka dan agar dapat fasilitas khusus lainnya," ujarnya, Sabtu (17/4/2020).
Suhendra yang juga tokoh intelijen itu mengaku akan memanfaatkan hubungan baiknya dengan pejabat-pejabat tinggi dan pengusaha-pengusaha besar di China dan Iran untuk melakukan lobi agar pihak-pihak di Indonesia bisa melakukan pembelian COVID-19 Rapid Test Kit dari kedua negara itu dalam jumlah besar tanpa uang muka, serta mendapat fasilitas khusus lainnya. "Jaminannya adalah good will dan nama baik saya di kalangan pejabat dan pengusaha China dan Iran," jelasnya.
Sebab itu, Suhendra membuka diri bagi pihak-pihak yang hendak melakukan impor COVID-19 Rapid Test Kit, terutama pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan instansi-instansi lain baik pemerintah maupun swasta. "Silakan hubungi saya. Saya stand by 24 jam di kantor. Begitu ada permintaan masuk, saya akan langsung menghubungi mitra-mitra di China dan Iran," tegasnya.
Dia berharap dengan adanya impor COVID-19 Rapid Test Kit dalam jumlah besar dan kemudian membanjiri pasaran maka harga alat tes cepat Corona tersebut di pasaran dalam negeri akan turun sehingga menjadi terjangkau bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Tidak seperti saat ini yang harganya sekitar Rp500.000 per buah.
"Saatnya kita berjuang bersama, bahu-membahu demi bangsa dan negara kita," cetus Suhendra.
Dengan demikian, lanjutnya, pemerintah bisa menstimulan kesadaran masyarakat sehingga dapat melakukan tes mandiri untuk mengetahui apakah dirinya terpapar virus Corona atau tidak. "Dengan begitu, jatuhnya korban virus Corona dapat diantisipasi sejak dini dan diminimalisir," tandasnya.
Sejauh ini Indonesia mengimpor COVID-19 Rapid Test Kit dari China. Tapi Iran kini juga sedang menggenjot produksi alat tersebut dengan kualitas yang sama baiknya.
(kri)
tulis komentar anda