Diserang Teroris, Fahri Hamzah Nilai Mabes Polri Bobol
Kamis, 01 April 2021 - 19:01 WIB
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengkritisi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait tindakan terorisme di Gereja Katedral Makassar dan aksi teror di Mabes Polri, Jakarta.
"Bila negara mengurusi ranah agama, maka negara akan kelelahan, kehabisan energi, itu sebabnya saya selalu meminta agar kita melihat hal ini dari dua perspektif, di mana ruang agama dan dimana ruang negara," terangnya.
Oleh karena itu, mantan Anggota Komisi III DPR ini menegaskan, bila melihat aksi terorisme ini merupakan masalah agama, maka kembalikan ke agama, negara tidak bisa masuk dalam ranah ini.
Begitu juga soal masuknya pelaku teror perempuan ke Mabes Polri, ini bukan urusan agama melainkan masalah pengamanan. "Makannya kalau ada perempuan masuk ke Mabes Polri bawa senjata, bobol, itu bukan soal agama, itu soal pengamanan," ujar politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
"Kalau kita pintar membagi tugas itu, kita akan bisa menyelesaikannya. Sebab kalau ini dibikin kacau lebih jauh, ini kan pretensinya kita tidak mau menyelesaikan," pungkasnya.
"Bila negara mengurusi ranah agama, maka negara akan kelelahan, kehabisan energi, itu sebabnya saya selalu meminta agar kita melihat hal ini dari dua perspektif, di mana ruang agama dan dimana ruang negara," terangnya.
Oleh karena itu, mantan Anggota Komisi III DPR ini menegaskan, bila melihat aksi terorisme ini merupakan masalah agama, maka kembalikan ke agama, negara tidak bisa masuk dalam ranah ini.
Begitu juga soal masuknya pelaku teror perempuan ke Mabes Polri, ini bukan urusan agama melainkan masalah pengamanan. "Makannya kalau ada perempuan masuk ke Mabes Polri bawa senjata, bobol, itu bukan soal agama, itu soal pengamanan," ujar politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
"Kalau kita pintar membagi tugas itu, kita akan bisa menyelesaikannya. Sebab kalau ini dibikin kacau lebih jauh, ini kan pretensinya kita tidak mau menyelesaikan," pungkasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda