DPR Sebut Tugas KSAL dan KSAU yang Baru Sangat Berat
Rabu, 20 Mei 2020 - 10:39 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo melantik Laksamana Yudo Margono sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dan Marsekal Fadjar Prasetyo sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PPP Syaifullah Tamliha menganggap keduanya merupakan putra bangsa terbaik dan pantas menduduki jabatan tersebut.
"Keduanya memang pantas menjadi KSAU dan KSAL, karena merupakan prajurit terbaik, terbukti memiliki prestasi gemilang, dan berkarier dari bawah," ujar Syaifullah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/5/2020).
Namun, kata Syaifullah, keduanya memiliki tugas berat untuk mengawal dan menjaga NKRI baik secara keseluruhan hingga perbatasan dengan negara tetangga. "Tugas KSAL yang baru sangat berat untuk menjaga teritorial laut Indonesia di tengah banyak kapal nelayan asing memasuki wilayah kedaulatan Indonesia yang masih bersengketa dengan negara tetangga sesama ASEAN dan Tiongkok yang mengklaim sebagian wilayah kita adalah 'wilayahnya', terutama konflik perbatasan dengan Vietnam," ungkapnya. ( ).
"Sedangkan KSAU harus berkutat dengan banyaknya pesawat tempur kita yang sudah usang yang memerlukan pemeliharaan dan penambahan pesawat tempur yang kian hari semakin berkembang pesat, terutama pesawat tempur produksi Amerika dan Rusia," tambahnya.
"Keduanya memang pantas menjadi KSAU dan KSAL, karena merupakan prajurit terbaik, terbukti memiliki prestasi gemilang, dan berkarier dari bawah," ujar Syaifullah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/5/2020).
Namun, kata Syaifullah, keduanya memiliki tugas berat untuk mengawal dan menjaga NKRI baik secara keseluruhan hingga perbatasan dengan negara tetangga. "Tugas KSAL yang baru sangat berat untuk menjaga teritorial laut Indonesia di tengah banyak kapal nelayan asing memasuki wilayah kedaulatan Indonesia yang masih bersengketa dengan negara tetangga sesama ASEAN dan Tiongkok yang mengklaim sebagian wilayah kita adalah 'wilayahnya', terutama konflik perbatasan dengan Vietnam," ungkapnya. ( ).
"Sedangkan KSAU harus berkutat dengan banyaknya pesawat tempur kita yang sudah usang yang memerlukan pemeliharaan dan penambahan pesawat tempur yang kian hari semakin berkembang pesat, terutama pesawat tempur produksi Amerika dan Rusia," tambahnya.
(zik)
tulis komentar anda