Pemerintah Diminta Counter Peredaran Obat dan Vaksin Corona Ilegal di Internet
Sabtu, 18 April 2020 - 17:39 WIB
JAKARTA - Wabah virus Corona atau COVID-19 yang terjadi di Indonesia membuat sebagian masyarakat percaya terkait peredaran obat dan vaksin yang dapat menyembuhkan virus ini dan dijual bebas di internet atau online.
Dokter Epidemiologi dan candidate bidang Global Health Scurity and Pandemi Griffith Uviversity, Brisbane, Australia, Dicky Budiman menyatakan sejauh ini belum ada pernyataan resmi atau diclear dari organisasi kesehatan dunia, WHO tentang obat dan vaksin virus ini.
"Kalau di Indonesia adalah yang kita rujuk adalah dari Kementerian Kesehatan. Atau website badan POM," ujar Dicky dalam diskusi Polemik MNC Trijaya FM bertajuk 'Dari Jakarta Menyapa Dunia' secara daring, Sabtu (18/4/2020).
Untuk itu, Dicky menyarankan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk segera menyikapi hal ini agar tak ada isu yang tidak dicounter. Dia menegaskan, sejauh ini belum ada obat dan vaksin Corona.
Sementara itu, kata dia, untuk penggunaan obat herbal memang dimungkinkan. Namun penggunaannya tetap harus melalui anjuran dan saran dokter. "Iya enggak masalah sepanjang konsultasi dengan dokter," ucapnya.
Dokter Epidemiologi dan candidate bidang Global Health Scurity and Pandemi Griffith Uviversity, Brisbane, Australia, Dicky Budiman menyatakan sejauh ini belum ada pernyataan resmi atau diclear dari organisasi kesehatan dunia, WHO tentang obat dan vaksin virus ini.
"Kalau di Indonesia adalah yang kita rujuk adalah dari Kementerian Kesehatan. Atau website badan POM," ujar Dicky dalam diskusi Polemik MNC Trijaya FM bertajuk 'Dari Jakarta Menyapa Dunia' secara daring, Sabtu (18/4/2020).
Untuk itu, Dicky menyarankan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk segera menyikapi hal ini agar tak ada isu yang tidak dicounter. Dia menegaskan, sejauh ini belum ada obat dan vaksin Corona.
Sementara itu, kata dia, untuk penggunaan obat herbal memang dimungkinkan. Namun penggunaannya tetap harus melalui anjuran dan saran dokter. "Iya enggak masalah sepanjang konsultasi dengan dokter," ucapnya.
(kri)
tulis komentar anda