Megawati Bela Jokowi yang Diserang Isu Presiden Tiga Periode, Pengamat Bilang Wajar
Kamis, 25 Maret 2021 - 11:24 WIB
JAKARTA - Pembelaan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri terhadap Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) terkait wacana masa jabatan presiden tiga periode , dinilai wajar. Apalagi, Jokowi kerap disebut petugas partai oleh Megawati.
Pembelaan Megawati itu disampaikan saat menyaksikan peluncuran buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', yang dipusatkan di kantor pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (24/3/2021). "Pembelaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait Presiden Jokowi dituduh ingin jadi Presiden tiga periode merupakan bentuk sikap politik kepada kadernya yang kerap ia sebut sebagai petugas partai," ujar pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Kamis (25/3/2021).
Arif menilai sikap Megawati itu wajar. "Sikap ini tentu wajar karena Jokowi merupakan petugas partai dari PDIP sehingga ketika mendapatkan serangan sebagai ketua umum akan membelanya, apalagi kadernya juga merupakan orang nomor satu di Republik ini," pungkas Arif.
Sebelumnya, Megawati menjelaskan bahwa Konstitusi dan Undang-Undang (UU) sudah membuat aturan main yang jelas. Dengan demikian, presiden itu tak bisa begitu saja mengubah isi UUD 1945. "Memang presiden bisa mengubah keputusan secara konstitusi? Kan tidak. Kan tidak," kata Megawati.
Dia menilai tudingan bahwa Presiden Jokowi ingin mengamendemen UUD 1945 untuk mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode, tidak berdasar. "(Jokowi) Berkeinginan katanya tiga periode. Yang omong itu yang kepengen sebetulnya. Siapa tahu suatu saat dia bisa tiga periode," kata Megawati.
Pembelaan Megawati itu disampaikan saat menyaksikan peluncuran buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', yang dipusatkan di kantor pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (24/3/2021). "Pembelaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait Presiden Jokowi dituduh ingin jadi Presiden tiga periode merupakan bentuk sikap politik kepada kadernya yang kerap ia sebut sebagai petugas partai," ujar pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Kamis (25/3/2021).
Arif menilai sikap Megawati itu wajar. "Sikap ini tentu wajar karena Jokowi merupakan petugas partai dari PDIP sehingga ketika mendapatkan serangan sebagai ketua umum akan membelanya, apalagi kadernya juga merupakan orang nomor satu di Republik ini," pungkas Arif.
Sebelumnya, Megawati menjelaskan bahwa Konstitusi dan Undang-Undang (UU) sudah membuat aturan main yang jelas. Dengan demikian, presiden itu tak bisa begitu saja mengubah isi UUD 1945. "Memang presiden bisa mengubah keputusan secara konstitusi? Kan tidak. Kan tidak," kata Megawati.
Dia menilai tudingan bahwa Presiden Jokowi ingin mengamendemen UUD 1945 untuk mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode, tidak berdasar. "(Jokowi) Berkeinginan katanya tiga periode. Yang omong itu yang kepengen sebetulnya. Siapa tahu suatu saat dia bisa tiga periode," kata Megawati.
(zik)
tulis komentar anda