Wapres: Kebijakan Mudik Lebaran 2021 Diputuskan Sebelum Puasa Ramadhan
Senin, 22 Maret 2021 - 12:39 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin mengatakan, kebijakan soal mudik Lebaran 2021 kemungkinan akan diputuskan sebelum puasa Ramadhan. Seperti diketahui hingga kini pemerintah masih belum membuat keputusan apakah mudik Hari Raya Idul Fitri 2021 akan dilarang seperti tahun lalu atau tidak.
“Sebentar lagi kan puasa, saya kira sebelum puasa Pak Doni ya, sebentar lagi lah. Supaya hitungannya tepat,” katanya saat kunjungan kerjanya di Lampung, Senin (22/3/2021).
Dia mengatakan mudik memang menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia. Namun kondisi saat ini cukup berbahaya jika mudik dibuka sehingga perlu adanya pertimbangan-pertimbangannya. “Mudik itu tradisi masyarakat kita. Tetapi ada bahaya yang kita hadapi kalau itu kita buka. Karena itu nanti pertimbangannya seperti apa. Nanti dilakukan rapat kabinet, barangkali itu,” ujarnya.
Maruf mengatakan, salah satu hal yang dipertimbangkan adalah dampak mudik nantinya. “Kalau dibolehkan dan kalau dilarang dampak pada peningkatan penularan. Saya kira akan ada perhitungan-perhitungan pasti. Kalau dampaknya akan besar, pasti akan dilarang. Kalau memang bisa diminimalisir tentu ada caranya. Tapi putusannya nanti saya kira, yang terbaik,” pungkasnya.
“Sebentar lagi kan puasa, saya kira sebelum puasa Pak Doni ya, sebentar lagi lah. Supaya hitungannya tepat,” katanya saat kunjungan kerjanya di Lampung, Senin (22/3/2021).
Dia mengatakan mudik memang menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia. Namun kondisi saat ini cukup berbahaya jika mudik dibuka sehingga perlu adanya pertimbangan-pertimbangannya. “Mudik itu tradisi masyarakat kita. Tetapi ada bahaya yang kita hadapi kalau itu kita buka. Karena itu nanti pertimbangannya seperti apa. Nanti dilakukan rapat kabinet, barangkali itu,” ujarnya.
Maruf mengatakan, salah satu hal yang dipertimbangkan adalah dampak mudik nantinya. “Kalau dibolehkan dan kalau dilarang dampak pada peningkatan penularan. Saya kira akan ada perhitungan-perhitungan pasti. Kalau dampaknya akan besar, pasti akan dilarang. Kalau memang bisa diminimalisir tentu ada caranya. Tapi putusannya nanti saya kira, yang terbaik,” pungkasnya.
(cip)
tulis komentar anda