Panglima TNI Bentuk Badan Baru untuk Menghadapi Perang Biologi
Senin, 22 Maret 2021 - 11:05 WIB
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berencana membuat sebuah badan baru. Badan ini dibentuk dalam upaya penguatan Ketahanan Kesehatan Nasional saat menghadapi ancaman biologi atau pandemi lain di masa depan.
Hal itu diungkapkan oleh Irjen TNI Letjen Marinir Bambang Suswantono saat membuka acara Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI 2021 mewakili Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/3/2021). "Perlu dipikirkan apakah perlu adanya badan atau lembaga yang memiliki tugas pokok dan fungsi mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan dan menyelenggarakan pertahanan negara di bidang biologi (biodefense)," kata Bambang.
Selain badan tersebut, TNI juga tengah menimbang apakah perlu dibuat sebuah pusat biosecurity. Tugasnya adalah mengoordinaskan dan melaksanakan identifikasi, deteksi, pencegahan, hingga respons terhadap ancaman bioteror dan ancaman kedararutan kesehatan akibat penyakit infeksi. "Dalam menjalankan tugas dan fungsinya biosecurity dan biodefense tersebut memiliki tanggung jawab koordinasi dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan kementerian lembaga terkait lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," tuturnya.
Dia menuturkan, ancaman biologi atau bio-threats, apabila tidak dikelola dengan baik dan benar akan membahayakan keamanan nasional. Oleh karenanya, seluruh komponen bangsa diharapkan dapat menghilangkan ego sektoral, dan saling bahu membahu.
Hal itu diungkapkan oleh Irjen TNI Letjen Marinir Bambang Suswantono saat membuka acara Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI 2021 mewakili Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/3/2021). "Perlu dipikirkan apakah perlu adanya badan atau lembaga yang memiliki tugas pokok dan fungsi mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan dan menyelenggarakan pertahanan negara di bidang biologi (biodefense)," kata Bambang.
Baca Juga
Dia menuturkan, ancaman biologi atau bio-threats, apabila tidak dikelola dengan baik dan benar akan membahayakan keamanan nasional. Oleh karenanya, seluruh komponen bangsa diharapkan dapat menghilangkan ego sektoral, dan saling bahu membahu.
(cip)
tulis komentar anda