Jelang Konferwil, KH Said Aqil dan Jajaran NU se-DKI Doakan Gus Jazil
Minggu, 21 Maret 2021 - 22:31 WIB
JAKARTA - Menjelang pelaksanaan Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta pada 2 April 2021 mendatang, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menggelar acara doa bersama yang dikemas dengan kegiatan bertajuk Silaturahim Nahdliyin Selamatan dan Ruwahan di rumah dinasnya di Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (21/3/2021).
Acara dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dan jajaran PWNU, PCNU, serta MWCNU se-DKI Jakarta. Hadir pula sesepuh NU DKI KH Muhyidin Ishak, penceramah KH Fikri Haikal Zainuddin MZ, Katib Syuriah PWNU DKI KH A Zahari.
Turut hadir jajaran PCNU dari enam kota/kabupaten, yakni Ketua PCNU Jakarta Timur Gus Azas Rulyaqien, Ketua PCNU Jakarta Pusat Gus Syaifudin, Ketua PCNU Jakarta Selatan KH Abdul Rozak Alwi, Ketua PCNU Kepulauan Seribu H Sumarno, Ketua PCNU Jakarta Utara Agus Muslim, dan Sekretaris PCNU Jakarta Barat H Endang Hermansyah.
Hadir pula Rais Syuriah PCNU Jakarta Timur KH Ibnu Mulkan, Rais Syuriah PCNU Jakarta Pusat KH Kamaludin Machsan, Rais Syuriah PCNU Jakarta Selatan KH Lukman Hakim Zainudin, dan Rais Syuriah PCNU Jakarta Utara KH Nasihin Zain. Turut hadir jajaran MWC se-DKI Jakarta.
Sebelum menyampaikan tausiyah, Kiai Said memimpin doa usai digelar pembacaan alquran dan istigasah bersama. Kiai Said kemudian menyampaikan tausiyah agama. Dalam tausiyahnya, Kiai Said pun membahas terkait niat Gus Jazil, sapaan Jazilul Fawaid untuk maju sebagai calon ketua PWNU DKI Jakarta pada Konferwil mendatang.
Menurut Kiai Said, manusia mempunyai dua hawa nafsu. Pertama adalah nafsu yang berkaitan dengan ambisi tertentu yang disebut hawa nafsu ghodhobiyah. "Orang yang punya ambisi ingin jadi apa pun, itu namanya ghodhobiyah-nya sedang berperan. Tapi kalau niatnya baik, caranya baik, visi-misinya baik maka namanya bukan nafsu ghodhobiyah, tapi namanya himmah, cita-cita," tuturnya.
Langkah Gus Jazil yang memulai langkahnya maju sebagai calon ketua PWNU dengan lebih dulu menggelar acara doa dan selamatan dinilai sebagai langkah yang baik. "Dimulai dengan melakukan selamatan dulu, caranya baik, tidak membabi buta untuk memajukan NU," katanya. Baca juga: Aturan Miras Dicabut, Gus Jazil: Alhamdulillah Pak Presiden Dengarkan Ulama dan Umat
Said juga menyoroti kondisi NU di DKI yang masih perlu banyak pembenahan. Dia mencontohkan, madrasah-madrasah di DKI umumnya tidak terpasang papan tulisan "LP Ma'arif NU". Padahal, mayoritas warga DKI menjalankan amaliyah ala ahlussunnah waljamaah. "Ma'arif sama sekali tidak kelihatan (papan nama LP Ma'arif), yang kelihatan hanya Ansor dan Muslimat," ungkapnya.
Dia berharap Ketua PWNU DKI ke depan, siapapun yang terpilih agar memasang papan nama NU di berbagai lembaga pendidikan. "Siapa pun yang jadi, ya mudah-mudahan yang punya hajat ini (Gus Jazil-red)," katanya.
Acara dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dan jajaran PWNU, PCNU, serta MWCNU se-DKI Jakarta. Hadir pula sesepuh NU DKI KH Muhyidin Ishak, penceramah KH Fikri Haikal Zainuddin MZ, Katib Syuriah PWNU DKI KH A Zahari.
Turut hadir jajaran PCNU dari enam kota/kabupaten, yakni Ketua PCNU Jakarta Timur Gus Azas Rulyaqien, Ketua PCNU Jakarta Pusat Gus Syaifudin, Ketua PCNU Jakarta Selatan KH Abdul Rozak Alwi, Ketua PCNU Kepulauan Seribu H Sumarno, Ketua PCNU Jakarta Utara Agus Muslim, dan Sekretaris PCNU Jakarta Barat H Endang Hermansyah.
Hadir pula Rais Syuriah PCNU Jakarta Timur KH Ibnu Mulkan, Rais Syuriah PCNU Jakarta Pusat KH Kamaludin Machsan, Rais Syuriah PCNU Jakarta Selatan KH Lukman Hakim Zainudin, dan Rais Syuriah PCNU Jakarta Utara KH Nasihin Zain. Turut hadir jajaran MWC se-DKI Jakarta.
Sebelum menyampaikan tausiyah, Kiai Said memimpin doa usai digelar pembacaan alquran dan istigasah bersama. Kiai Said kemudian menyampaikan tausiyah agama. Dalam tausiyahnya, Kiai Said pun membahas terkait niat Gus Jazil, sapaan Jazilul Fawaid untuk maju sebagai calon ketua PWNU DKI Jakarta pada Konferwil mendatang.
Menurut Kiai Said, manusia mempunyai dua hawa nafsu. Pertama adalah nafsu yang berkaitan dengan ambisi tertentu yang disebut hawa nafsu ghodhobiyah. "Orang yang punya ambisi ingin jadi apa pun, itu namanya ghodhobiyah-nya sedang berperan. Tapi kalau niatnya baik, caranya baik, visi-misinya baik maka namanya bukan nafsu ghodhobiyah, tapi namanya himmah, cita-cita," tuturnya.
Langkah Gus Jazil yang memulai langkahnya maju sebagai calon ketua PWNU dengan lebih dulu menggelar acara doa dan selamatan dinilai sebagai langkah yang baik. "Dimulai dengan melakukan selamatan dulu, caranya baik, tidak membabi buta untuk memajukan NU," katanya. Baca juga: Aturan Miras Dicabut, Gus Jazil: Alhamdulillah Pak Presiden Dengarkan Ulama dan Umat
Said juga menyoroti kondisi NU di DKI yang masih perlu banyak pembenahan. Dia mencontohkan, madrasah-madrasah di DKI umumnya tidak terpasang papan tulisan "LP Ma'arif NU". Padahal, mayoritas warga DKI menjalankan amaliyah ala ahlussunnah waljamaah. "Ma'arif sama sekali tidak kelihatan (papan nama LP Ma'arif), yang kelihatan hanya Ansor dan Muslimat," ungkapnya.
Dia berharap Ketua PWNU DKI ke depan, siapapun yang terpilih agar memasang papan nama NU di berbagai lembaga pendidikan. "Siapa pun yang jadi, ya mudah-mudahan yang punya hajat ini (Gus Jazil-red)," katanya.
tulis komentar anda