Libur Panjang Picu Lonjakan Kasus Aktif COVID-19, Ketua Satgas: Harus Dijadikan Acuan
Jum'at, 19 Maret 2021 - 14:34 WIB
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo menegaskan bahwa setelah libur panjang , kasus aktif COVID-19 selalu meningkat tajam. Sehingga pengalaman ini harus dijadikan acuan.
Kita lihat perkembangan tentang bagaimana kasus itu mengalami peningkatan. Kasus libur panjang pada bulan November akhir, kemudian libur panjang juga pada Natal dan Tahun Baru. Maka setelah libur panjang kasus aktif meningkat luar biasa. Pada libur panjang periode bulan Mei, ketika libur panjang Natal dan Tahun Baru, kasus aktif melonjak sampai 175.000 dan 176.000,” ujar Doni pada Konferensi Pers Perpanjangan PPKM Mikro, secara virtual, Jumat (19/3/2021).
Bahkan, kata Doni dampak dari libur panjang Bed Occupancy Rate di rumah sakit mengalami peningkatan. “Dan tentunya dampaknya adalah BOR bed occupancy rate Rumah Sakit yaitu ICU dan isolasi mengalami peningkatan. Akibat meningkatnya pasien yang dirawat maka angka kematian pun mengalami peningkatan,” katanya.
Doni juga mengatakan jika BOR meningkat maka akan diikuti oleh kenaikan angka gugurnya para dokter dan perawat. “Jadi kalau kita lihat data, rekor untuk status aktif, BOR, kemudian kita ikuti dengan angka kematian harian maka angka kematian harian itu yang tertinggi adalah pada bulan Januari 2021. Kemudian diikuti dengan risiko gugurnya para dokter dan juga perawat,” jelasnya.
Sehingga, tegas Doni, pengalaman ini harus dijadikan acuan untuk menentukan kebijakan hari libur. “Jadi ini pengalaman yang harus kita jadikan sebagai acuan. Setelah libur panjang pasti terjadi kenaikan kasus aktif diikuti dengan jumlah rumah sakit isolasi dan yang juga ICU meningkat dan juga dampaknya kepada para dokter,” tegas Doni.
Kita lihat perkembangan tentang bagaimana kasus itu mengalami peningkatan. Kasus libur panjang pada bulan November akhir, kemudian libur panjang juga pada Natal dan Tahun Baru. Maka setelah libur panjang kasus aktif meningkat luar biasa. Pada libur panjang periode bulan Mei, ketika libur panjang Natal dan Tahun Baru, kasus aktif melonjak sampai 175.000 dan 176.000,” ujar Doni pada Konferensi Pers Perpanjangan PPKM Mikro, secara virtual, Jumat (19/3/2021).
Bahkan, kata Doni dampak dari libur panjang Bed Occupancy Rate di rumah sakit mengalami peningkatan. “Dan tentunya dampaknya adalah BOR bed occupancy rate Rumah Sakit yaitu ICU dan isolasi mengalami peningkatan. Akibat meningkatnya pasien yang dirawat maka angka kematian pun mengalami peningkatan,” katanya.
Doni juga mengatakan jika BOR meningkat maka akan diikuti oleh kenaikan angka gugurnya para dokter dan perawat. “Jadi kalau kita lihat data, rekor untuk status aktif, BOR, kemudian kita ikuti dengan angka kematian harian maka angka kematian harian itu yang tertinggi adalah pada bulan Januari 2021. Kemudian diikuti dengan risiko gugurnya para dokter dan juga perawat,” jelasnya.
Sehingga, tegas Doni, pengalaman ini harus dijadikan acuan untuk menentukan kebijakan hari libur. “Jadi ini pengalaman yang harus kita jadikan sebagai acuan. Setelah libur panjang pasti terjadi kenaikan kasus aktif diikuti dengan jumlah rumah sakit isolasi dan yang juga ICU meningkat dan juga dampaknya kepada para dokter,” tegas Doni.
(kri)
tulis komentar anda