WHO Ingatkan Selain B117, Mutasi Corona B1351 dan P1 Juga Perlu Diwaspadai

Jum'at, 12 Maret 2021 - 15:37 WIB
Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tirmidzi mengatakan WHO mengingatkan untuk negara-negara di dunia untuk waspada terhadap tiga mutasi virus Covid-19. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) , Siti Nadia Tirmidzi mengatakan World Health Organization (WHO) mengingatkan untuk negara-negara di dunia untuk waspada terhadap tiga mutasi virus Covid-19.

“Jadi memang ada tiga sebenarnya mutasi yang sudah direkomendasikan oleh WHO untuk menjadi perhatian utama kita ya,” ungkap Nadia dalam dialog Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-Cov2 di Indonesia secara virtual, Jumat (12/3/2021).

Tiga mutasi Covid-9 yang perlu diwaspadai yakni B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika, dan P1 dari Brazil. “Yang pertama adalah tentunya B117 ya. Kemudian yang kita tahu juga ada dua yang lainnya yang kita tahu bahwa ini adalah merupakan juga yang yang kita lakukan monitoringnya. Yang B117 ini kan dari Inggris ya,” katanya.

“Kemudian yang lain adalah yang dari Afrika (B1351). Kita tahu bahwa yang Afrika merupakan salah satu yang kita lakukan monitoringnya. Dan yang terakhir adalah varian dari Brazil (P1) ya. Jadi ketiga ini yang merupakan yang sering kita lakukan pengamatan,” tegas Nadia.



Nadia mengatakan sebenarnya mutasi dari Covid-19 cukup banyak, namun saat ini yang perlu diwaspadai adalah 3 mutasi ini. “Karena sebenarnya mutasi banyak sekali mutasi terjadi tapi tiga ini yang secara khusus memang harus sudah dikatakan oleh WHO, untuk kita lakukan terus-menerus monitoringnya,” katanya.

Apalagi, kata Nadia saat ini varian mutasi B117 sudah menyebar di 70 negara, B1351 menyebar di 20 negara, dan P1 sudah menyebar di 30 negara. “Jadi memang ini tantangan kita ya. Karena varian B117 itu sudah dilaporkan di 70 negara ya. Kalau kemudian B1351 atau sebagai varian dari Afrika itu juga sudah dilaporkan lebih dari 20 negara. Dan varian P1 atau yang kita sebut sebagai varian dari Brazil juga sudah ditemukan ya di lebih dari 30 negara,” tegasnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More