AHY-Moeldoko Disarankan Islah agar Demokrat Tidak Rugi
Jum'at, 12 Maret 2021 - 10:53 WIB
JAKARTA - Konflik yang terjadi di Partai Demokrat makin memanas. Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menyarankan agar kedua kubu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko , melakukan islah atau perdamaian.
"Antar kedua kubu, saya menyarankan untuk islah saja," kata Emrus saat dihubungi MNC Portal, Jumat (12/3/2021).
Menurut Emrus, jika kedua kubu tidak bisa menyelesaikan persoalan, malah semakin menyerang kelemahan yang dapat membuka pembicaraan (privat) satu sama lain di ruang publik, dapat merugikan Partai Demokrat itu sendiri. Apalagi, untuk mendapatkan dukungan pada proses pemilihan legislatif atau eksekutif nantinya.
"Kalau itu terus terjadi, yang rugi siapa, ya Demokrat. Sementara dalam politik itu kan bagaimana seni berkompromi bagaimana bertukar kepentingan politik di antara faksi," jelas Founder Emrus Corner ini.
Seperti diketahui, konflik di internal Partai Demokrat kian memanas pasca Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) pekan lalu. Kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut KLB tersebut tidak sah. Sementara, kubu Moeldoko, menuding Kongres 2020 adalah hasil persekongkolan jahat.
AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres 2020 gerak cepat mengunjungi Kemenko Polhukam, Kemenkumham, dan KPU untuk memastikan bahwa kepengurusannya yang sah. Di sisi lain, kubu Moeldoko keukeuh bahwa KLB adalah sah dan konstitusional.
"Antar kedua kubu, saya menyarankan untuk islah saja," kata Emrus saat dihubungi MNC Portal, Jumat (12/3/2021).
Menurut Emrus, jika kedua kubu tidak bisa menyelesaikan persoalan, malah semakin menyerang kelemahan yang dapat membuka pembicaraan (privat) satu sama lain di ruang publik, dapat merugikan Partai Demokrat itu sendiri. Apalagi, untuk mendapatkan dukungan pada proses pemilihan legislatif atau eksekutif nantinya.
"Kalau itu terus terjadi, yang rugi siapa, ya Demokrat. Sementara dalam politik itu kan bagaimana seni berkompromi bagaimana bertukar kepentingan politik di antara faksi," jelas Founder Emrus Corner ini.
Seperti diketahui, konflik di internal Partai Demokrat kian memanas pasca Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) pekan lalu. Kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut KLB tersebut tidak sah. Sementara, kubu Moeldoko, menuding Kongres 2020 adalah hasil persekongkolan jahat.
AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres 2020 gerak cepat mengunjungi Kemenko Polhukam, Kemenkumham, dan KPU untuk memastikan bahwa kepengurusannya yang sah. Di sisi lain, kubu Moeldoko keukeuh bahwa KLB adalah sah dan konstitusional.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda