Pengusaha Perempuan Milenial Bicara Agama dan Etos Kerja
Kamis, 11 Maret 2021 - 14:47 WIB
"Kita memang suka berkumpul misalnya setiap hari Senin untuk melakukan doa bersama karyawan perusahaan ini. Kan yang PT Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi (PBMSJ) anak perusahaan dari AKO, bergerak di bidang minyak. Jadi sangat mengutamakan keselamatan, sebelum memulai pekerjaan doa keselamatan sangat kita utamakan. Itu sebelum pandemi ini. Tapi setelah pandemi ini kita mengatur jadwal WFH atau WFO satu minggu-satu minggu. Tetap kita terus mengatur mengenai doa bersama," tuturnya.
Dia berharap dengan adanya agama sebagai jalan peningkatan etos kerja ini perusahaannya tidak hanya berkembang, baik di dalam maupun luar negeri, tapi juga lebih memperhatikan kesejahteraan karyawannya.
"Bukan hanya pemiliknya yang berkah, tapi juga seluruh karyawan. Harapan saya apabila perusahaan ini berkembang memiliki banyak lini di bisnis lain, Karyawan pun ikut merasakan kesejahteraan. Di dalam hubungannya agama, karyawan, apapun agamanya, pasti ikut mendoakan perusahaan ini," kata Leony.
Sementara itu, Imam Shamsi Ali mengatakan etos kerja akan terbangun dari keragaman dan kesepahaman dalam dunia global yang penuh kompetisi ini. Menurutnya, yang diperlukan saat ini adalah ketauladanan dalam titik-titik kebaikan dalam setiap kemunitas.
Dia juga mengimbau setiap komunitas terus belajar membangun kesepahamam dan tak perlu kaget ketika berhadapan dengan perbedaan, termasuk perbedaan keyakinan dan beribadah. Dia juga mendorong setiap komunitas membangun dan mempertamukan cinta kasih yang diajarkan dalam agama Kristen dan rahmat dalam agama Islam.
"Bayangkan kalau cinta kasih dan kasih sayang dipertemukan. Maka kalau ini terjadi maka kerja sama dengan baik. Bukan cuma itu, maka Beyond dari pada patnership akan terjadi apresiasi. Aparesiasi ini artinya menyadari bahwa setiap komunitas itu ada kekurangan dan kelebihan.
"Maka dalam dunia global ini kita tidak bisa lagi mengindari bahwa hanya satu di depan kita. Membangun kerja sama dan menghargaai perbedaan yang ada dengan cinta kasih dan kasih sayang yang kita miliki. Etos kerja akan terbangun dari sana," tutur Shamsi Ali.
Dia berharap dengan adanya agama sebagai jalan peningkatan etos kerja ini perusahaannya tidak hanya berkembang, baik di dalam maupun luar negeri, tapi juga lebih memperhatikan kesejahteraan karyawannya.
"Bukan hanya pemiliknya yang berkah, tapi juga seluruh karyawan. Harapan saya apabila perusahaan ini berkembang memiliki banyak lini di bisnis lain, Karyawan pun ikut merasakan kesejahteraan. Di dalam hubungannya agama, karyawan, apapun agamanya, pasti ikut mendoakan perusahaan ini," kata Leony.
Sementara itu, Imam Shamsi Ali mengatakan etos kerja akan terbangun dari keragaman dan kesepahaman dalam dunia global yang penuh kompetisi ini. Menurutnya, yang diperlukan saat ini adalah ketauladanan dalam titik-titik kebaikan dalam setiap kemunitas.
Dia juga mengimbau setiap komunitas terus belajar membangun kesepahamam dan tak perlu kaget ketika berhadapan dengan perbedaan, termasuk perbedaan keyakinan dan beribadah. Dia juga mendorong setiap komunitas membangun dan mempertamukan cinta kasih yang diajarkan dalam agama Kristen dan rahmat dalam agama Islam.
"Bayangkan kalau cinta kasih dan kasih sayang dipertemukan. Maka kalau ini terjadi maka kerja sama dengan baik. Bukan cuma itu, maka Beyond dari pada patnership akan terjadi apresiasi. Aparesiasi ini artinya menyadari bahwa setiap komunitas itu ada kekurangan dan kelebihan.
"Maka dalam dunia global ini kita tidak bisa lagi mengindari bahwa hanya satu di depan kita. Membangun kerja sama dan menghargaai perbedaan yang ada dengan cinta kasih dan kasih sayang yang kita miliki. Etos kerja akan terbangun dari sana," tutur Shamsi Ali.
(dam)
tulis komentar anda