Tak Ada Gerakan seperti AHY, Moeldoko Diyakini Sedang Operasi Senyap

Rabu, 10 Maret 2021 - 08:20 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko diyakini sedang melakukan operasi senyap setelah KLB Demokrat. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Manuver cepat Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) dalam merespons Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), patut diacungi jempol. Respons ini untuk menjaga kesolidan dan keabsahan legalitas partai yang dipimpinnya.

Berbeda dengan Jenderal (Purn) Moeldoko yang terkesan belum bermanuver pasca dia terpilih sebagai Ketum Demokrat versi KLB Sumut beberapa waktu lalu. Moeldoko hanya menggunakan pendukungnya untuk melawan arus opini yang dikembangkan kubu AHY.

Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai langkah mantan Panglima TNI yang terkesan diam adalah bagian dari strategi. Menurutnya, Moeldoko bisa jadi sedang melakukan operasi senyap untuk membuat kejutan.



Baca juga: KLB Digelar Sangat Cepat, Moeldoko Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Demokrat



"Tidak mungkin juga Pak Moel (Moeldoko) diam terus setelah mengambilalih Partai Demokrat. Saya pikir langkah pasti setelah KLB adalah membentuk kepengurusan dan instrumen kelengkapan untuk mendapatkan pengakuan yang kuat dari Kemenkumham," katanya saat dihubungi, Rabu (10/3/2021).

Namun demikian hingga saat ini langkah tersebut belum juga terlihat. Artinya, strategi untuk itu sedang dilaksanakan dan berjalan. Tinggal menunggu waktu dan sinyal dari Moeldoko apa kejutan yang akan dihadirkan.

Lebih jauh analis politik asal UIN Jakarta ini melihat, kapasitas Moeldoko sebagai mantan petinggi militer bisa diterapkan dalam mengatur strategi yang akan dilakukan ke depan.

Baca juga: Sindir KLB Demokrat, AHY: Kita Boleh Miskin Harta tapi Jangan Miskin Harga Diri



"Bisa jadi masih mengatur dan mempertimbangkan pilihan opsi strategi. Karena belum ada sinyal mau ngopi-ngapi. Kalau ada Ngopi-ngopi lagi kemungkinan akan ada kejutan lagi," ketus Fadhli.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More