Risma Dirikan Sentra Kreasi Atensi untuk Rehabilitasi Sosial Warga Terlantar
Selasa, 09 Maret 2021 - 22:42 WIB
BEKASI - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memperkenalkan Sentra Kreasi Atensi tempat dimana para warga telantar/marjinal diberikan rehabilitasi sosial agar bisa berkreasi dan akses untuk kehidupan yang lebih baik. Hal itu diungkapkan Risma saat menyambut kedatangan anggota Komisi VIII DPR di Sentra Kreasi Atensi Kementerian Sosial di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, Selasa (9/3/2021).
Risma menjelaskan Sentra Kreasi Atensi ini diwujudkan untuk menggerakkan para istri pemulung dan perempuan pemulung agar berdaya secara ekonomi. Diawali dengan pemberian pelatihan memasak, kini para istri pemulung dan perempuan pemulung bisa buka usaha kuliner di Sentra Kreasi Atensi milik Kemensos. Para suaminya diberikan akses bekerja di beberapa perusahaan mitra Kemensos, yaitu perusahaan Grand Kamala Lagoon Bekasi, PT. Waskita Karya Tbk, PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk, PT Otsindo Prima Raya dan PT Kamadjaja Logistics. Sebanyak 61 orang telah bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut.
"Mereka saat menjadi pemulung pendapatannya Rp30.000 per hari. Namun kini saat mereka buka usaha di Sentra Kreasi Atensi, mereka dapat keuntungan bersih Rp100.000 per hari. Suaminya yang bekerja di PT. Waskita Karya, Tbk sudah mendapat gaji per bulan Rp4,8 juta. Jadi kurang lebih sebulan mereka kantongi kurang lebih Rp7 Juta, " jelas Risma.
Selain sentra kuliner yang ada di Sentra Kreasi Atensi, ada juga stand produk kompos, pupuk cair, sayuran hidroponik, telur ayam dan magot (pakan ikan lele) serta agrowisata Tanaman Porang dan Anggur. Selain itu, di Sentra Kreasi Atensi juga terdapat Gerai Kreasi Atensi penerima manfaat Balai Besar Disabilitas Cibinong, Balai Karya Mulya Jaya Jakarta, Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, Balai Tan Miyat Bekasi, Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi, Balai Disabilitas Melati Jakarta, Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung, dan Yayasan Kumala. ”Balai ke depan akan menjadi multifungsi, tidak hanya menangani penyandang disabilitas, tetapi juga lansia, anak, korban Napza dan korban perdagangan orang,” ucapnya.
Balai juga tidak hanya menjalankan layanan rehabilitasi sosial tetapi ditugaskan untuk merespons kasus bencana alam. "Seperti kemarin saat terjadi bencana banjir di Jawa Timur, kami kirimkan tim dari Balai Besar Disabilitas Prof. Dr. Soeharso Surakarta untuk merespons dalam memberikan bantuan dan layanan dukungan psikososial bagi korban bencana," tutur Risma.
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto menyebut Kementerian Sosial telah berhasil mewujudkan pusat sosial ekonomi di tengah Pandemi Covid-19 bagi Penerima Manfaat di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi melalui Sentra Kreasi Atensi. "Ini merupakan wujud dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Programnya luar biasa, dari pertanian, perikanan dan perdagangan ada disini. DPR tidak ada alasan untuk tidak mendukung langkah Kemensos ini," kata Yandri.
Pada kunjungan kali ini, Yandri didampingi oleh beberapa anggota Komisi VIII DPR yaitu I Komang Koheri, Paryono dan Ina Ammania. Yandri menyebutkan Komisi VIII DPR RI mendukung langkah Kemensos ini. "Kami akan dukung, salah satunya dari upaya Kemensos untuk melakukan refocussing anggaran dalam hal penanganan warga telantar/marjinal yang akan kami bicarakan di rapat pekan depan," ungkapnya.
Kemensos akan melakukan refocussing anggaran di masa Pandemi Covid-19 untuk program-program prioritasnya, salah satunya Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) dengan membangun Sentra Kreasi Atensi di Balai Milik Kemensos di seluruh Indonesia. Pada kesempatan ini, Mensos juga menyerahkan bantuan kepada Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi senilai Rp64,8 juta, Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi senilai Rp177,3 juta dan Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi senilai Rp22,9 juta.
Selain itu, sebanyak 6 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) mitra Kemensos juga diberi bantuan dengan total bantuan senilai Rp43,8 juta. Bantuan ini diberikan untuk menunjang pengembangan keterampilan penerima manfaat dan proses rehabilitasi sosial. Bantuan berasal dari Undian Hadiah Tidak Tertebak (HTT) atau Hadiah tidak Diambil Pemenang (HTDP). Bantuan tersebut berupa alat elektronik diantaranya televisi, mesin cuci, laptop, flashdisk dan telepon pintar. "Bantuan ini bisa juga dimanfaatkan oleh penerima manfaat, salah satunya mesin cuci yang bisa dipakai untuk usaha laundry," sebut Risma.
Selain itu, anak dari penerima manfaat Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi yang sedang menempuh pendidikan juga diberi bantuan oleh Kemensos. Bantuannya berupa tas ransel dan telepon pintar untuk mendukung kegiatan belajar daring. Sentra Kreasi Atensi milik Kementerian Sosial di Jalan HM Djojomartono No 19, RT002/21, Margahayu, Bekasi Timur dibuka untuk umum, sehingga para pengunjung dari manapun bisa menikmati hasil karya penerima manfaat Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi.
Pada kunjungan Pimpinan dan anggota Komisi VIII DPR RI ini juga hadir Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa, Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Komunikasi dan Media Massa Don Rozano, Staf Khusus Menteri Sosial bidang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial Luhur Budijarso Lulu, Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial Idit Supriadi Priatna, Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Waskito Budi Kusumo, Direktur Rehabilitasi Sosial Lansia Andi Hanindito, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kanya Eka Santi dan para Pimpinan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS).
Risma menjelaskan Sentra Kreasi Atensi ini diwujudkan untuk menggerakkan para istri pemulung dan perempuan pemulung agar berdaya secara ekonomi. Diawali dengan pemberian pelatihan memasak, kini para istri pemulung dan perempuan pemulung bisa buka usaha kuliner di Sentra Kreasi Atensi milik Kemensos. Para suaminya diberikan akses bekerja di beberapa perusahaan mitra Kemensos, yaitu perusahaan Grand Kamala Lagoon Bekasi, PT. Waskita Karya Tbk, PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk, PT Otsindo Prima Raya dan PT Kamadjaja Logistics. Sebanyak 61 orang telah bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut.
"Mereka saat menjadi pemulung pendapatannya Rp30.000 per hari. Namun kini saat mereka buka usaha di Sentra Kreasi Atensi, mereka dapat keuntungan bersih Rp100.000 per hari. Suaminya yang bekerja di PT. Waskita Karya, Tbk sudah mendapat gaji per bulan Rp4,8 juta. Jadi kurang lebih sebulan mereka kantongi kurang lebih Rp7 Juta, " jelas Risma.
Baca Juga
Selain sentra kuliner yang ada di Sentra Kreasi Atensi, ada juga stand produk kompos, pupuk cair, sayuran hidroponik, telur ayam dan magot (pakan ikan lele) serta agrowisata Tanaman Porang dan Anggur. Selain itu, di Sentra Kreasi Atensi juga terdapat Gerai Kreasi Atensi penerima manfaat Balai Besar Disabilitas Cibinong, Balai Karya Mulya Jaya Jakarta, Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, Balai Tan Miyat Bekasi, Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi, Balai Disabilitas Melati Jakarta, Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung, dan Yayasan Kumala. ”Balai ke depan akan menjadi multifungsi, tidak hanya menangani penyandang disabilitas, tetapi juga lansia, anak, korban Napza dan korban perdagangan orang,” ucapnya.
Balai juga tidak hanya menjalankan layanan rehabilitasi sosial tetapi ditugaskan untuk merespons kasus bencana alam. "Seperti kemarin saat terjadi bencana banjir di Jawa Timur, kami kirimkan tim dari Balai Besar Disabilitas Prof. Dr. Soeharso Surakarta untuk merespons dalam memberikan bantuan dan layanan dukungan psikososial bagi korban bencana," tutur Risma.
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto menyebut Kementerian Sosial telah berhasil mewujudkan pusat sosial ekonomi di tengah Pandemi Covid-19 bagi Penerima Manfaat di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi melalui Sentra Kreasi Atensi. "Ini merupakan wujud dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Programnya luar biasa, dari pertanian, perikanan dan perdagangan ada disini. DPR tidak ada alasan untuk tidak mendukung langkah Kemensos ini," kata Yandri.
Pada kunjungan kali ini, Yandri didampingi oleh beberapa anggota Komisi VIII DPR yaitu I Komang Koheri, Paryono dan Ina Ammania. Yandri menyebutkan Komisi VIII DPR RI mendukung langkah Kemensos ini. "Kami akan dukung, salah satunya dari upaya Kemensos untuk melakukan refocussing anggaran dalam hal penanganan warga telantar/marjinal yang akan kami bicarakan di rapat pekan depan," ungkapnya.
Kemensos akan melakukan refocussing anggaran di masa Pandemi Covid-19 untuk program-program prioritasnya, salah satunya Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) dengan membangun Sentra Kreasi Atensi di Balai Milik Kemensos di seluruh Indonesia. Pada kesempatan ini, Mensos juga menyerahkan bantuan kepada Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi senilai Rp64,8 juta, Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi senilai Rp177,3 juta dan Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi senilai Rp22,9 juta.
Selain itu, sebanyak 6 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) mitra Kemensos juga diberi bantuan dengan total bantuan senilai Rp43,8 juta. Bantuan ini diberikan untuk menunjang pengembangan keterampilan penerima manfaat dan proses rehabilitasi sosial. Bantuan berasal dari Undian Hadiah Tidak Tertebak (HTT) atau Hadiah tidak Diambil Pemenang (HTDP). Bantuan tersebut berupa alat elektronik diantaranya televisi, mesin cuci, laptop, flashdisk dan telepon pintar. "Bantuan ini bisa juga dimanfaatkan oleh penerima manfaat, salah satunya mesin cuci yang bisa dipakai untuk usaha laundry," sebut Risma.
Selain itu, anak dari penerima manfaat Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi yang sedang menempuh pendidikan juga diberi bantuan oleh Kemensos. Bantuannya berupa tas ransel dan telepon pintar untuk mendukung kegiatan belajar daring. Sentra Kreasi Atensi milik Kementerian Sosial di Jalan HM Djojomartono No 19, RT002/21, Margahayu, Bekasi Timur dibuka untuk umum, sehingga para pengunjung dari manapun bisa menikmati hasil karya penerima manfaat Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi.
Pada kunjungan Pimpinan dan anggota Komisi VIII DPR RI ini juga hadir Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa, Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Komunikasi dan Media Massa Don Rozano, Staf Khusus Menteri Sosial bidang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial Luhur Budijarso Lulu, Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial Idit Supriadi Priatna, Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Waskito Budi Kusumo, Direktur Rehabilitasi Sosial Lansia Andi Hanindito, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kanya Eka Santi dan para Pimpinan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS).
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda