Bangun Literasi Digital untuk Jaga individu Aman di Dunia Siber
Selasa, 09 Maret 2021 - 21:11 WIB
JAKARTA - Setahun pandemi Covid-19 telah membawa berbagai perubahan hampir di segala lini kehidupan. Berkurangnya interaksi fisik di tengah aktivitas era new normal sedikit banyak memaksa masyarakat untuk memanfaatkan berbagai platform digital.
Permasalahan muncul ketika ada sebagian masyarakat yang tidak memahami atau bahkan tidak peduli dengan risiko ancaman siber terhadap penggunaan platform digital yang sudah menjadi kebutuhan dan lifestyle.
Dengan alasan tersebut, Selasa, (9/03/2021) bertempat di Museum Keris Nusantara Kota Surakarta, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar online talkshow Cybersecurity Talk #SiberminBaPeR (Sibermin Bawa Pesan Siber) bertemakan “Kita dan Digital Lifestyle”.
Talkshow dibuka secara daring oleh Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian yang memberikan Keynote Speech. Dengan menghadirkan tiga narasumber, yaitu Wali kota Surakarta yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Statistik, dan Persandian Kentis Ratnawati, Juru Bicara BSSN Anton Setiyawan, dan CEO-Founder OORTH Krishna Adityangga, serta dipandu moderator Eneas Titi.
Kadiskominfo Surakarta, Kentis Ratnawati mengatakan dampak pandemi tak hanya diderita di Kota Solo namun seluruh dunia.
Dalam kondisi ketidaktahuan ini upaya pemerintah Surakarta untuk mengatasi pendidikan daring menggunakan radio untuk jalur pembelajaran. Tujuannya agar semua terlaksana dengan baik kita mendukung pemerintah agar bisa difasilitasi supaya bisa berintegrasi
CEO-Founder OORTH Krishna Adityangga mengatakan tujuan aplikasi OORTH membuat komunitas lebih produktif, lebih efektif mengapai goalsnya masing - masing. “Fakta bahwa kita harus go digital sebagai pendewasaan trust kepada teknologi itu bertahap,” kata Krishna.
Sementara Juru Bicara BSSN Anton Setiyawan mengutarakan BSSN konsen dalam membangun literasi digital untuk menjaga individu agar bisa aman di dunia siber.
Mengingat perkembangan sebuah teknologi ini selama dasawarsa semakin berkembang maka BSSN mengembangkan monitoring keamanan transformasi digital.
Permasalahan muncul ketika ada sebagian masyarakat yang tidak memahami atau bahkan tidak peduli dengan risiko ancaman siber terhadap penggunaan platform digital yang sudah menjadi kebutuhan dan lifestyle.
Dengan alasan tersebut, Selasa, (9/03/2021) bertempat di Museum Keris Nusantara Kota Surakarta, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar online talkshow Cybersecurity Talk #SiberminBaPeR (Sibermin Bawa Pesan Siber) bertemakan “Kita dan Digital Lifestyle”.
Talkshow dibuka secara daring oleh Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian yang memberikan Keynote Speech. Dengan menghadirkan tiga narasumber, yaitu Wali kota Surakarta yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Statistik, dan Persandian Kentis Ratnawati, Juru Bicara BSSN Anton Setiyawan, dan CEO-Founder OORTH Krishna Adityangga, serta dipandu moderator Eneas Titi.
Kadiskominfo Surakarta, Kentis Ratnawati mengatakan dampak pandemi tak hanya diderita di Kota Solo namun seluruh dunia.
Dalam kondisi ketidaktahuan ini upaya pemerintah Surakarta untuk mengatasi pendidikan daring menggunakan radio untuk jalur pembelajaran. Tujuannya agar semua terlaksana dengan baik kita mendukung pemerintah agar bisa difasilitasi supaya bisa berintegrasi
CEO-Founder OORTH Krishna Adityangga mengatakan tujuan aplikasi OORTH membuat komunitas lebih produktif, lebih efektif mengapai goalsnya masing - masing. “Fakta bahwa kita harus go digital sebagai pendewasaan trust kepada teknologi itu bertahap,” kata Krishna.
Sementara Juru Bicara BSSN Anton Setiyawan mengutarakan BSSN konsen dalam membangun literasi digital untuk menjaga individu agar bisa aman di dunia siber.
Mengingat perkembangan sebuah teknologi ini selama dasawarsa semakin berkembang maka BSSN mengembangkan monitoring keamanan transformasi digital.
Lihat Juga :
tulis komentar anda