Sebut Jenderal Bintang 4 Vs Mayor di Kisruh Demokrat, Fahri: Kalau Mayor Menang Hebat
Senin, 08 Maret 2021 - 07:00 WIB
JAKARTA - Perseteruan antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang terpilih sebagai Ketum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat, 5 Maret 2021 semakin memanas.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah pun ikut menyoroti konflik yang terjadi di tubuh partai berlambang Mercy tersebut. Bahkan, Fahri menyebut perseteruan tersebut sebagai perang antara Jenderal Bintang 4 dan Mayor.
”Jenderal Bintang 4 Vs Mayor. Kalau Jenderal menang ya wajar. Tapi kalau sang mayor menerjang jenderal dan menang itu hebat…! Bisa2 semua pangkat di atas mayor di tiadakan,” cuit Fahri Hamzah melalui akun Twitter @Fahrihamzah, Senin (8/3/2021).
Fahri juga mengingatkan kepada siapapun untuk melawan setiap bentuk kezaliman. “Tapi kalau anda dizalimi, tugas anda melawan!” cuitnya lagi.
Politikus yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gelora tersebut menambahkan, apa yang terjadi di Partai Demokrat harus menjadi momentum evaluasi total tentang partai politik. ”Kasus yang terjadi pada Partai Demokrat ini harus menjadi momentum evaluasi total tentang peran partai politik ke depan. Karena parpol semakin sibuk dengan dirinya sendiri menyeret organisasi Negara sibuk dengan dirinya sendiri. Rakyat bertanya, “Kami diurus siapa?” cuit Fahri.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah pun ikut menyoroti konflik yang terjadi di tubuh partai berlambang Mercy tersebut. Bahkan, Fahri menyebut perseteruan tersebut sebagai perang antara Jenderal Bintang 4 dan Mayor.
”Jenderal Bintang 4 Vs Mayor. Kalau Jenderal menang ya wajar. Tapi kalau sang mayor menerjang jenderal dan menang itu hebat…! Bisa2 semua pangkat di atas mayor di tiadakan,” cuit Fahri Hamzah melalui akun Twitter @Fahrihamzah, Senin (8/3/2021).
Fahri juga mengingatkan kepada siapapun untuk melawan setiap bentuk kezaliman. “Tapi kalau anda dizalimi, tugas anda melawan!” cuitnya lagi.
Politikus yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gelora tersebut menambahkan, apa yang terjadi di Partai Demokrat harus menjadi momentum evaluasi total tentang partai politik. ”Kasus yang terjadi pada Partai Demokrat ini harus menjadi momentum evaluasi total tentang peran partai politik ke depan. Karena parpol semakin sibuk dengan dirinya sendiri menyeret organisasi Negara sibuk dengan dirinya sendiri. Rakyat bertanya, “Kami diurus siapa?” cuit Fahri.
(cip)
tulis komentar anda