Mengharukan, Ini Curhatan Istri Terduga Teroris yang Diamankan Densus 88
Selasa, 02 Maret 2021 - 18:16 WIB
MALANG - Salah satu pria yang diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri disebut tetangga tidak pernah melakukan aktivitas yang mencurigakan dan cukup terbuka dengan warga lainnya. Pria berinisial B warga Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, disebut tak ada yang mencurigakan dalam interaksi sehari - hari.
Tetangganya Sunarsih menyatakan, bila dalam berinteraksi dengan dirinya dan tetangganya juga tak ada yang ditutupi dan terbuka. Bahkan selama setahun tinggal di rumah tersebut tak ada gelagat yang mencurigakan dari pria berinisial B ini. "Kalau lewat ya nyapa, nggak ada perubahan. Belanja juga di situ. Bertetangga bagus. (Kalau nerima tamu yang mencurigakan) juga nggak. Kadang ngelas, istrinya ngajar. Nggak ada yang mencurigakan, interaksi normal," ucap Sunarsih, yang rumahnya bersebelahan dengan pria yang diamankan Densus 88 Mabes Polri.
Sementara itu, istri pria berinisial B, yang diamankan Densus 88 mengatakan, ia tak mengetahui suaminya diamankan Densus 88. Perempuan berinisial R ini hanya bercerita suaminya keluar sebentar untuk membeli sesuatu di dekat rumahnya. Namun tak kembali di rumahnya, hingga ada petugas dari Densus 88 Mabes Polri yang melakukan penggeledahan di rumahnya. "Keluar tadi pagi, wong dekat sini mau beli kayu. Keluar nggak pakai helm, tapi kok nggak kembali. Sampai ada orang dari Mabes (Densus 88 Mabes Polri) ke sini sekitar jam 11.00-a," ungkap R.
Menurutnya, kedatangan Densus 88 Mabes Polri ke rumahnya untuk melakukan penggeledahan dan membawa sejumlah barang bukti yang diduga terkait aksi amaliah. Sang istri mengaku petugas Densus 88 Mabes Polri membawa sejumlah barang yakni kelengkapan matapencaharian sang suami, mulai dari busur panah, kulit, hingga benang. "Matapencaharian suami saya menjual perlengkapan memanah, jualan kayak busur termasuk yang dipakai anak - anak itu. (Yang dibawa) Barang kerajinan dari kulit, termasuk benang juga diambil (Densus 88 Mabes Polri), kulit bahan untuk tas anak panah itu diambil," jelas perempuan yang berprofesi sebagai guru SD ini.
Perempuan dua anak ini, pun menyayangkan langkah Densus 88 Mabes Polri yang mengamankan suaminya berinisial B. Menurut R, suaminya hanya menjalankan matapencaharian sebagai penjual keperluan memanah untuk anak - anak. "Cuma yang saya tahu kenapa yang diambil ya itu tadi matapencaharian suami saya. Nggak cuma latihan dan suka memanah, hobi memanah, jualannya itu," tuturnya.
Sebagai informasi Densus 88 Mabes Polri kembali mengamankan setidaknya 12 orang terduga teroris di Jawa Timur. Terduga teroris diamankan dari beberapa daerah berbeda di Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Surabaya, dan Malang. Di Malang salah satu rumah terduga teroris yang diamankan berada di Jalan Melati III A RT 10 RW 4, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Tetangganya Sunarsih menyatakan, bila dalam berinteraksi dengan dirinya dan tetangganya juga tak ada yang ditutupi dan terbuka. Bahkan selama setahun tinggal di rumah tersebut tak ada gelagat yang mencurigakan dari pria berinisial B ini. "Kalau lewat ya nyapa, nggak ada perubahan. Belanja juga di situ. Bertetangga bagus. (Kalau nerima tamu yang mencurigakan) juga nggak. Kadang ngelas, istrinya ngajar. Nggak ada yang mencurigakan, interaksi normal," ucap Sunarsih, yang rumahnya bersebelahan dengan pria yang diamankan Densus 88 Mabes Polri.
Sementara itu, istri pria berinisial B, yang diamankan Densus 88 mengatakan, ia tak mengetahui suaminya diamankan Densus 88. Perempuan berinisial R ini hanya bercerita suaminya keluar sebentar untuk membeli sesuatu di dekat rumahnya. Namun tak kembali di rumahnya, hingga ada petugas dari Densus 88 Mabes Polri yang melakukan penggeledahan di rumahnya. "Keluar tadi pagi, wong dekat sini mau beli kayu. Keluar nggak pakai helm, tapi kok nggak kembali. Sampai ada orang dari Mabes (Densus 88 Mabes Polri) ke sini sekitar jam 11.00-a," ungkap R.
Menurutnya, kedatangan Densus 88 Mabes Polri ke rumahnya untuk melakukan penggeledahan dan membawa sejumlah barang bukti yang diduga terkait aksi amaliah. Sang istri mengaku petugas Densus 88 Mabes Polri membawa sejumlah barang yakni kelengkapan matapencaharian sang suami, mulai dari busur panah, kulit, hingga benang. "Matapencaharian suami saya menjual perlengkapan memanah, jualan kayak busur termasuk yang dipakai anak - anak itu. (Yang dibawa) Barang kerajinan dari kulit, termasuk benang juga diambil (Densus 88 Mabes Polri), kulit bahan untuk tas anak panah itu diambil," jelas perempuan yang berprofesi sebagai guru SD ini.
Perempuan dua anak ini, pun menyayangkan langkah Densus 88 Mabes Polri yang mengamankan suaminya berinisial B. Menurut R, suaminya hanya menjalankan matapencaharian sebagai penjual keperluan memanah untuk anak - anak. "Cuma yang saya tahu kenapa yang diambil ya itu tadi matapencaharian suami saya. Nggak cuma latihan dan suka memanah, hobi memanah, jualannya itu," tuturnya.
Sebagai informasi Densus 88 Mabes Polri kembali mengamankan setidaknya 12 orang terduga teroris di Jawa Timur. Terduga teroris diamankan dari beberapa daerah berbeda di Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Surabaya, dan Malang. Di Malang salah satu rumah terduga teroris yang diamankan berada di Jalan Melati III A RT 10 RW 4, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
(cip)
tulis komentar anda