SBY Disebut Tak Ikut Berkeringat Dirikan Partai, Begini Cerita Versi Demokrat

Senin, 01 Maret 2021 - 19:04 WIB
Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra (kanan) bersama Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan. FOTO/MPI/FELLDY UTAMA
JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat , Herzaky Mahendra Putra menanggapi video maupun pesan teks yang beredar dari mantan kader yang baru saja dipecat, maupun kader senior Partai Demokrat. Bahkan beberapa di antaranya menyerang Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ).

"Jangan baperlah. Mereka kan bukan kader kami lagi. Jangan lagi bawa-bawa nama Partai Demokrat. Apa yang disampaikan, itu hanya nyanyian sumbang orang-orang yang kecewa karena dipecat," kata Herzaky dalam keterangannya, Senin (1/3/2021).

Herzaky menegaskan, para kader ini dipecat karena tindakannya sendiri, terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) dan bekerja sama dengan oknum kekuasaan melakukan abuse of power serta mencederai demokrasi Indonesia.

Baca juga: Jhoni Allen: SBY Masuk Demokrat Setelah Verifikasi 2004, Cuma Sumbang Rp100 Juta





Menurut dia, Partai Demokrat solid di bawah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Para pemilik suara dan kader di pusat maupun di daerah, di akar rumput, banyak yang bersuka cita para pelaku GPK PD yang bekerja sama dengan oknum kekuasaan dipecat.

"Banyak pesan teks masuk di berbagai grup Demokrat mengenai ini. Bahkan, di Jatim ada yang cukur gundul menyampaikan rasa syukurnya," ucapnya.

Adapun SBY disebut tidak berdarah-darah membangun Partai Demokrat, menurut dia, mungkin yang bilang begitu tidak tinggal di planet Bumi dan mungkin tinggal di Mars. "Ini namanya manipulasi sejarah kalau bilang enggak ada keringat Pak SBY mendirikan partai," ujarnya.

Herzaky menjelaskan, gagasan membentuk partai ini dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi Calon Wakil Presiden (cawapres) Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di MPR pada 2001. Almarhum Ventje Rumangkang kemudian menyarankan SBY mendirikan partai, Ventje menyampaikan bahwa banyak orang yang menginginkan SBY menjadi pemimpin nasional, termasuk menjadi wakil presiden.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More