Kakorlantas: 197.000 Pengemudi Terima Bantuan Program Keselamatan Presiden
Senin, 18 Mei 2020 - 14:54 WIB
Mantan Kapolda Bangka Belitung ini juga memastikan, penyaluran program sudah 100 persen atau memenuhi target. "Tahap pertama ini sudah 100 persen dengan penerima 197 ribu lebih, kemudian tahap kedua nanti juga sama hingga tahap ketiga," imbuh Istiono.
Dia menambahkan, selain untuk membantu meringankan beban para sopir, Program Keselamatan ini juga bermaksud untuk mendukung kebijakan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah.
Pasalnya, para sopir yang menerima bantuan ini berkomitmen untuk tidak menarik penumpang untuk mudik. "Ini komitmen bersama-sama untuk memutus mata rantai Covid-19," tambah Istiono.
Sementara itu, Mulyadi salah satu peserta program ini mengaku bersyukur bisa mendapat bantuan. Pasalnya, selama pandemi Covid-19, penghasilannya menurun drastis.
"Ya alhamdulillah dapat bantuan, ada pemasukan. Bisa meringankan (beban) selama Ramadan ini karena pemasukan juga enggak ada," kata sopir kendaraan travel asal Jawa Tengah ini.
Dia sudah berkomitmen untuk mendukung program pemerintah berupa larangan mudik dengan tidak bekerja dulu membawa pemudik. "Sementara ya di Jakarta dulu," imbuh dia.
Diketahui, dalam program ini para peserta yang berada di 34 provinsi selain mendapatkan bantuan dana, mereka juga pelatihan melalui polda dengan metode e-learning dan pemutaran video training serta pertemuan terbatas dengan mengutamakan phsycal distancing.
Program keselamatan ini sendiri dilaksanakan tiga tahap. Tahap pertama pada 15 April sampai 15 Mei, tahap kedua 16 Mei Sampai 15 Juni, dan tahap ketiga 16 Juni sampai 15 Juli.
Dia menambahkan, selain untuk membantu meringankan beban para sopir, Program Keselamatan ini juga bermaksud untuk mendukung kebijakan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah.
Pasalnya, para sopir yang menerima bantuan ini berkomitmen untuk tidak menarik penumpang untuk mudik. "Ini komitmen bersama-sama untuk memutus mata rantai Covid-19," tambah Istiono.
Sementara itu, Mulyadi salah satu peserta program ini mengaku bersyukur bisa mendapat bantuan. Pasalnya, selama pandemi Covid-19, penghasilannya menurun drastis.
"Ya alhamdulillah dapat bantuan, ada pemasukan. Bisa meringankan (beban) selama Ramadan ini karena pemasukan juga enggak ada," kata sopir kendaraan travel asal Jawa Tengah ini.
Dia sudah berkomitmen untuk mendukung program pemerintah berupa larangan mudik dengan tidak bekerja dulu membawa pemudik. "Sementara ya di Jakarta dulu," imbuh dia.
Diketahui, dalam program ini para peserta yang berada di 34 provinsi selain mendapatkan bantuan dana, mereka juga pelatihan melalui polda dengan metode e-learning dan pemutaran video training serta pertemuan terbatas dengan mengutamakan phsycal distancing.
Program keselamatan ini sendiri dilaksanakan tiga tahap. Tahap pertama pada 15 April sampai 15 Mei, tahap kedua 16 Mei Sampai 15 Juni, dan tahap ketiga 16 Juni sampai 15 Juli.
(maf)
tulis komentar anda