Partai Baru Pecahan PAN Harus Mampu Gaet Akar Rumput Muhammadiyah

Senin, 18 Mei 2020 - 14:26 WIB
M Amien Rais, tokoh Muhammadiyah yang juga pendiri PAN. Foto/Dok SINDOnews
JAKARTA - Wacana pembentukan partai baru dari 'rahim' Partai Amanat Nasional (PAN) makin santer terdengar. Jika ingin eksis, partai baru tersebut harus mampu menggaet akar rumput Muhammadiyah .

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menyatakan, sejak awal jika islah di internal PAN gagal, potensi pembentukan partai baru bisa terjadi. "Apalagi Amien Rais disingkirkan oleh Zulhas (Zulkifli Hasan) dari PAN. Di situlah terjadi kristalisasi untuk membentuk partai baru sebagai bagian perjuangan untuk memperebutkan suara rakyat dalam pemilu. Karena ruang di PAN bagi kubu Amien sudah tertutup," ujar Ujang saat dihubungi SINDOnews, Senin (18/5/2020).

Menurut Ujang, banyaknya partai baru yang gagal lolos ke Senayan lantaran tak memiliki basis massa yang kuat di akar rumput. Seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tak punya basis massa. Walaupun di-support dengan uang dan iklan banyak di media, PSI tetap tak lolos ke Senayan.

Ujang menganggap, partai baru yang akan didirikan loyalis Amien dinilai bisa eksis dan bersaing jika Amien dan pendukung-pendukungnya bisa mengambil suara massa Muhammadiyah di akar rumput. ( ).

"Begitu juga sebaliknya, jika tak bisa mengambil hati suara massa Muhammadiyah di tingkat bawah, maka partai baru tersebut bisa layu sebelum berkembang. Kuncinya ambil hati basis massa akar rumput Muhammadiyah," pungkasnya.



Sebelumnya, eks Ketua DPP PAN Agung Mozin mengklaim pihaknya sedang mematangkan pembentukan partai baru. Agung mengungkapkan, wacana dan persiapan pembentukan partai baru ini sudah lama. Bahkan sebelum Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang diwarnai kericuhan, Februari 2020. "Menjadi booming ketika dia (Hanafi Rais) mundur. Jadi momentum mundurnya dikait-kaitkan dengan persiapan yang sudah lama kami lakukan," tuturnya.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(zik)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More