Rumah Langganan Banjir, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sempat Terpikir Pindah dari Bekasi
Minggu, 21 Februari 2021 - 13:12 WIB
JAKARTA - Rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Bekasi, Jawa Barat, ikut terkena banjir akibat hujan deras beberapa hari terakhir. Bahkan, mengantisipasi banjir yang semakin parah, dirinya untuk sementara memilih mengungsi. Sementara dirinya harus mempersiapkan agenda partai berlambang banteng itu.
Hal ini disampaikan Hasto sebelum memulai acara Program Gerakan Penghijauan dan Bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS), Cinta Ciliwung Bersih, gelombang kedua di Waduk Cincin, Jakarta Utara, Minggu, (21/2/2021).
"Kemarin (20/2/2021), begitu ada alarm banjir jam 02.30 Sabtu dini hari, saya terpaksa langsung mengungsi. Saya menyetir mobil sendiri ke kantor di Menteng, karena mau mempersiapkan agenda-agenda gerakan penghijauan dan pembersihan sungai," papar Hasto yang tinggal di Villa Taman Kartini, Bekasi.
Baca juga: Banjir Jakarta Seret Nama Ahok Jadi Trending Topic, Pendukung Anies Bilang Begini
Beberapa kali rumahnya terendam banjir, Hasto pun bisa memahami mereka yang kini rumahnya mengalami kebanjiran. “Selain lumpur di mana-mana, barang rusak, yang paling membuat khawatir adalah ular sering terbawa. Selain itu kecoa ada di mana-mana. Tempat menjadi terasa kumuh dan tentu saja ancaman penyakit," ucap Hasto.
Tahun lalu, katanya, mobilnya yang diparkir di rumah terendam karena ketika banjir datang, dirinya sedang naik gunung di Bali. "Pokoknya kerugian banyak. Jadi saya bisa merasakan betapa susahnya warga Jakarta yang sering terdampak banjir. Untuk itu, kalau saya mengkritik Pak Anies, itu karena itu bagian tanggung jawab pemimpin guna mengatasi banjir. Buktinya Pak Basuki, Menteri PU pun sampai marah-marah karena betapa sulitnya bekerja sama dengan pemimpin DKI tersebut,” lanjut Hasto.
Baca juga: Anies Sebut Aliran Sungai Krukut Penyebab Genangan di Kemang Hingga Sudirman
Hal ini disampaikan Hasto sebelum memulai acara Program Gerakan Penghijauan dan Bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS), Cinta Ciliwung Bersih, gelombang kedua di Waduk Cincin, Jakarta Utara, Minggu, (21/2/2021).
"Kemarin (20/2/2021), begitu ada alarm banjir jam 02.30 Sabtu dini hari, saya terpaksa langsung mengungsi. Saya menyetir mobil sendiri ke kantor di Menteng, karena mau mempersiapkan agenda-agenda gerakan penghijauan dan pembersihan sungai," papar Hasto yang tinggal di Villa Taman Kartini, Bekasi.
Baca juga: Banjir Jakarta Seret Nama Ahok Jadi Trending Topic, Pendukung Anies Bilang Begini
Beberapa kali rumahnya terendam banjir, Hasto pun bisa memahami mereka yang kini rumahnya mengalami kebanjiran. “Selain lumpur di mana-mana, barang rusak, yang paling membuat khawatir adalah ular sering terbawa. Selain itu kecoa ada di mana-mana. Tempat menjadi terasa kumuh dan tentu saja ancaman penyakit," ucap Hasto.
Tahun lalu, katanya, mobilnya yang diparkir di rumah terendam karena ketika banjir datang, dirinya sedang naik gunung di Bali. "Pokoknya kerugian banyak. Jadi saya bisa merasakan betapa susahnya warga Jakarta yang sering terdampak banjir. Untuk itu, kalau saya mengkritik Pak Anies, itu karena itu bagian tanggung jawab pemimpin guna mengatasi banjir. Buktinya Pak Basuki, Menteri PU pun sampai marah-marah karena betapa sulitnya bekerja sama dengan pemimpin DKI tersebut,” lanjut Hasto.
Baca juga: Anies Sebut Aliran Sungai Krukut Penyebab Genangan di Kemang Hingga Sudirman
tulis komentar anda