Coreng Wajah Polri, Mantan Kapolsek Astanaanyar Harus Ditindak Tegas
Jum'at, 19 Februari 2021 - 15:00 WIB
JAKARTA - Penggunaan narkoba jenis sabu-sabu yang diduga dilakukan Kapolsek Astanaanyar , Bandung, Jawa Barat Kompol Yuni Purwanti Dewi bersama belasan anak buahnya dinilai sebagai tindakan memalukan.
Perbuatan mereka dinilai mencorong wajah Kapolri baru Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Apalagi Kapolri baru yang Presiden Joko Widodo pada akhir Januari lalu membawa semangat baru meningkatkan citra dan wibawa Korps Bhayangkara yang selama ini masih perlu ditingkatkan profesionalitasnya.
“Di tengah semangat membangun institusi Polri yang lebih berwibawa dan profesional oleh Kapolri baru, justru seorang perwira menengah dan belasan anggota kepolisian di Bandung tertangkap basah pesta sabu. Ini sangat memalukan dan mencoreng wajah Kapolri baru,” tutur Anggota DPR, Rudy Masud.
Hal itu dikatakan Rudy menanggapi kasus pesta narkoba Kapolsek Astana Anyar Bandung di sela Kunjungan Kerja Komisi III DPR RI di Lampung, Kamis 18 Februari 2021.Baca juga: Kapolsek Cantik dan 11 Anggotanya Ditangkap Saat Pesta Sabu, Polsek Astanaanyar Lengang
Dia mengungkapkan apresiasinya terhadap tindakan tegas yang diambil Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri yang segera mencopot jabatan Kompol Yuni.
Menurut Rudy, jika perlu diberhentikan secara tidak hormat dari institusi korps baju cokelat tersebut. “Patut kita apresiasi pencopotan jabatan Kapolsek Astana Anyar tersebut. Namun, karena ini menyangkut wibawa dan kehormatan korps, maka menurut saya Kompol Yuni layak diberhentikan secara tidak hormat,” ujarnya.Baca juga: Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri Ungkap Kronologis Penangkapan Kapolsek Cantik Diduga Pesta Sabu
Dia menilai kasus narkoba kejahatan luar biasa yang harus diperangi bersama-sama tanpa pandang bulu. Kapolri baru pun telah menegaskan tekadnya untuk memberantas kasus narkoba.
“Komitmen Polri untuk memerangi narkoba harus kita dukung. Sebagai mitra Polri, kami Komisi III DPR sangat mendukung langkah-langkah konkret Kapolri untuk mewujudkan insitusi ini semakin dicintai rakyat dan menjadi lebih profesional serta berprestasi. Bravo Polri," ujarnya.
Perbuatan mereka dinilai mencorong wajah Kapolri baru Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Apalagi Kapolri baru yang Presiden Joko Widodo pada akhir Januari lalu membawa semangat baru meningkatkan citra dan wibawa Korps Bhayangkara yang selama ini masih perlu ditingkatkan profesionalitasnya.
“Di tengah semangat membangun institusi Polri yang lebih berwibawa dan profesional oleh Kapolri baru, justru seorang perwira menengah dan belasan anggota kepolisian di Bandung tertangkap basah pesta sabu. Ini sangat memalukan dan mencoreng wajah Kapolri baru,” tutur Anggota DPR, Rudy Masud.
Hal itu dikatakan Rudy menanggapi kasus pesta narkoba Kapolsek Astana Anyar Bandung di sela Kunjungan Kerja Komisi III DPR RI di Lampung, Kamis 18 Februari 2021.Baca juga: Kapolsek Cantik dan 11 Anggotanya Ditangkap Saat Pesta Sabu, Polsek Astanaanyar Lengang
Dia mengungkapkan apresiasinya terhadap tindakan tegas yang diambil Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri yang segera mencopot jabatan Kompol Yuni.
Menurut Rudy, jika perlu diberhentikan secara tidak hormat dari institusi korps baju cokelat tersebut. “Patut kita apresiasi pencopotan jabatan Kapolsek Astana Anyar tersebut. Namun, karena ini menyangkut wibawa dan kehormatan korps, maka menurut saya Kompol Yuni layak diberhentikan secara tidak hormat,” ujarnya.Baca juga: Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri Ungkap Kronologis Penangkapan Kapolsek Cantik Diduga Pesta Sabu
Dia menilai kasus narkoba kejahatan luar biasa yang harus diperangi bersama-sama tanpa pandang bulu. Kapolri baru pun telah menegaskan tekadnya untuk memberantas kasus narkoba.
“Komitmen Polri untuk memerangi narkoba harus kita dukung. Sebagai mitra Polri, kami Komisi III DPR sangat mendukung langkah-langkah konkret Kapolri untuk mewujudkan insitusi ini semakin dicintai rakyat dan menjadi lebih profesional serta berprestasi. Bravo Polri," ujarnya.
(dam)
tulis komentar anda