Kota Sehat, Solusi Tepat Menghadapi Pandemi

Jum'at, 19 Februari 2021 - 06:37 WIB
Bagaimana dengan Indonesia? Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong terciptanya kota sehat dengan memberikan apresiasi Kabupaten Kota Sehat (KKS) sejak 2005 lalu.

KKS bukanlah sebuah lomba melainkan apresiasi pemerinta pusat pada pemerintah daerah yang sudah menyelenggarakan KKS sesuai Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2005 dan Nomor:1138/Menkes/PB/VIII/2005.

Pemerintah berharap seluruh wilayah di Tanah Air dapat bersih, aman, dan nyaman demi meningkatkan sarana, produktivitas, dan perekonomian. Penyelenggara KKS terdiri dari banyak sektor, mulai dari Kawasan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Umum, Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi, Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat, Kawasan Pariwisata Sehat, Kawasan Pangan dan Gizi, Kehidupan Masyarakat Sehat dan Mandiri hingga Kehidupan Sosial Sehat.

“Kondisi sehat, baik fisik, mental, ataupun spiritual dapat membuat kita menjadi lebih produktif,” ungkap Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Senada dengan Budi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menilai kesehatan merupakan isu strategis dan sentral untuk mendukung program pembangunan nasional.

Dalam pandangan Ketua Ahli Kesehatan Masyarakat yang juga dosen Universitas Indonesia (UI) Ede S Darmawan, konsep kota sehat dibangun sebelum kehidupan sosial terjadi. Idealnya, lingkungan mendukung untuk kehidupan manusia yang sehat dan menyehatkan.

Namun sayangnya yang terjadi saat ini adalah sudah banyak kota artificial dan tidak alami. Dengan demikian sudah banyak perubahan di lingkungan tersebut. Lingkungan tersebut memang dilengkapi dengan fasilitas pendukung untuk kehidupan namun menjadi rusak.

“Kota sehat itu bagaimana mempertahankan, bagaimana kondisi lingkungan yang sehat dan menyehatkan. Yang namanya kota selain kelengkapan fasilitas juga kelengkapan keteraturan jadi seharusnya disitulah idealnya,” katanya kepada KORAN SINDO.

Konsep utama kota sehat adalah ketersediaan udara yang sehat dan cukup. Sedangkan di tatanan atas konsep kota sehat adalah kawasan. Sekali lagi, Ede mengingatkan bahwa konsep dasaranya adalah udara yang bersih. “Untuk menyehatkan orang basicnya udara yang sehat cukup, baru kemudian makanan, pakaian, kehidupan, tempat tinggal dan pelayanan. Kawasan itu adanya diatas, basickya udara yang bersih. Idealnya semakin menjadi kota seharusnya lebih teratur, udara bersih kehidupan lebih baik,” tambahnya.

Namun sayangnya saat ini banyak kota yang tumbuh tidak jelas, sehingga dampak buruknya banyak walaupun itu terjadi karena trade off. Maksudnya adalah kerusakan yang terjadi karena berkembangnya kehidupan dan pelayanan banyak orang. “Sebenarnya membangun kota sehat jadi tujuan utama. Kota yang lifeable, workable. Suatu kota menjadi hidup tapi orang bisa menempun dengna jalan kaki, bukan berisi himpunan beton,” tukas Ede.

Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan, saat ini konsep kota sehat belum menjadi dasar pengembangan kota. Padahal seiring dengan pandemi, konsep kota sehat sudah wajib diterapkan di Indonesia. Selain itu kata Nirwono, WHO dan UN Habitat merekomendasikan seluruh negara untuk membangun kota sehat sesuai standar WHO.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More