3 Pegiat Ubah Sampah Jadi Rupiah, Simak The Indonesia Economic Club di iNews Pukul 20.30 Malam ini
Kamis, 18 Februari 2021 - 17:27 WIB
JAKARTA - Tantangan persoalan sampah menjadi masalah yang sulit untuk ditangani berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat timbunan sampah yang ada di Indonesia pada 2020 mencapai 67,8 juta ton, dan akan bertambah seiring pertumbuhan penduduk.
Polemik sampah khususnya plastik tidak hanya terjadi di kawasan perkotaan tetapi juga kawasan wisata. Siapa yang menyangka, di balik indahnya kawasan Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo menyimpan permasalahan lingkungan yang harus menjadi perhatian besar, terutama terkait sampah plastik.
Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Manggarai Barat, NTT, mencatat jumlah sampah plastik yang dikumpulkan mulai dari perairan Labuan Bajo hingga Kawasan Taman Nasional Komodo perharinya mencapai lima hingga sepuluh ton. Sampah tersebut bukan hanya sampah yang ada di daratan tetapi juga di laut yang kemudian tersapu gelombang hingga ke pesisir pantai.
Hal ini pula yang mendorong aktor Indonesia Arifin Putra. Selama bertahun-tahun, pria Taurus ini telah banyak berevolusi keduanya dalam kehidupan akting dan pribadi.
Sering mengambil peran yang menantang seperti karya-karyanya di Rumah Dara, The Raid 2, Foxtrot Six, dan baru-baru ini, Si Manis Jembatan Ancol , Arifin Putra mengambil langkah berani dalam hidupnya dengan menjadi salah satu WWF Warriors dan menyuarakan pentingnya masalah lingkungan hidup.
“Aktivisme lingkungan entah bagaimana memenuhi impian masa kecil saya. Saya selalu ingin menjadi pemilik pabrik mobil ramah lingkungan. Sama seperti mengapa saya suka menjadi aktor, mengambil langkah dalam masalah lingkungan adalah hal yang saya sukai dan sudah lama kenal,” kata pria yang menyumbang ke organisasi nirlaba global tersebut sebelum memutuskan bergabung.
Aktor ini juga mendorong setiap orang untuk melakukan langkah-langkah kecil seperti membawa tumbler sendiri, mendukung perusahaan ramah lingkungan, plus beradaptasi dengan makan nabati selama satu hari untuk mengurangi dampak buruk dari eksploitasi ternak.
Saat ini Indonesia tengah menuju penerapan ekonomi sirkular dengan mendorong gerakan daur ulang sampah plastik berkelanjutan dan pengadaan barang ramah lingkungan. Pemerintah pada 2025 pemerintah menargetkan bisa mengurangi 30% sampah plastik serta menangani 70% sampah lain melalui gerakan 3R: Reduce, Reuse, dan Recycle atau mengurani, menggunakan ulang, dan mendaur ulang.
Selain Arifin Putra, Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia Saut Marpaung dan Koordinator Indonesia Waste Platfom Ica Martha akan hadir di program The Indonesia Economic Club membahas “Sampah Jadi Rupiah” dipandu host Apreyvita dan Prof Rhenald Kasali malam ini (Kamis, 18/2/21) pukul 20.30 WIB secara langsung di stasiun televisi berita milik MNC Group, iNews.
Anda yang memiliki mobilitas dan tidak sempat menyimak di depan layar kaca, dapat mengikuti program ini melalui laman www.rctiplus.com dan aplikasi RCTI+, unduh segera di Google Play Store dan Apple App Store.
Polemik sampah khususnya plastik tidak hanya terjadi di kawasan perkotaan tetapi juga kawasan wisata. Siapa yang menyangka, di balik indahnya kawasan Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo menyimpan permasalahan lingkungan yang harus menjadi perhatian besar, terutama terkait sampah plastik.
Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Manggarai Barat, NTT, mencatat jumlah sampah plastik yang dikumpulkan mulai dari perairan Labuan Bajo hingga Kawasan Taman Nasional Komodo perharinya mencapai lima hingga sepuluh ton. Sampah tersebut bukan hanya sampah yang ada di daratan tetapi juga di laut yang kemudian tersapu gelombang hingga ke pesisir pantai.
Hal ini pula yang mendorong aktor Indonesia Arifin Putra. Selama bertahun-tahun, pria Taurus ini telah banyak berevolusi keduanya dalam kehidupan akting dan pribadi.
Sering mengambil peran yang menantang seperti karya-karyanya di Rumah Dara, The Raid 2, Foxtrot Six, dan baru-baru ini, Si Manis Jembatan Ancol , Arifin Putra mengambil langkah berani dalam hidupnya dengan menjadi salah satu WWF Warriors dan menyuarakan pentingnya masalah lingkungan hidup.
“Aktivisme lingkungan entah bagaimana memenuhi impian masa kecil saya. Saya selalu ingin menjadi pemilik pabrik mobil ramah lingkungan. Sama seperti mengapa saya suka menjadi aktor, mengambil langkah dalam masalah lingkungan adalah hal yang saya sukai dan sudah lama kenal,” kata pria yang menyumbang ke organisasi nirlaba global tersebut sebelum memutuskan bergabung.
Aktor ini juga mendorong setiap orang untuk melakukan langkah-langkah kecil seperti membawa tumbler sendiri, mendukung perusahaan ramah lingkungan, plus beradaptasi dengan makan nabati selama satu hari untuk mengurangi dampak buruk dari eksploitasi ternak.
Saat ini Indonesia tengah menuju penerapan ekonomi sirkular dengan mendorong gerakan daur ulang sampah plastik berkelanjutan dan pengadaan barang ramah lingkungan. Pemerintah pada 2025 pemerintah menargetkan bisa mengurangi 30% sampah plastik serta menangani 70% sampah lain melalui gerakan 3R: Reduce, Reuse, dan Recycle atau mengurani, menggunakan ulang, dan mendaur ulang.
Selain Arifin Putra, Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia Saut Marpaung dan Koordinator Indonesia Waste Platfom Ica Martha akan hadir di program The Indonesia Economic Club membahas “Sampah Jadi Rupiah” dipandu host Apreyvita dan Prof Rhenald Kasali malam ini (Kamis, 18/2/21) pukul 20.30 WIB secara langsung di stasiun televisi berita milik MNC Group, iNews.
Anda yang memiliki mobilitas dan tidak sempat menyimak di depan layar kaca, dapat mengikuti program ini melalui laman www.rctiplus.com dan aplikasi RCTI+, unduh segera di Google Play Store dan Apple App Store.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda