Banyak Bencana, Muhammadiyah Ingatkan tentang Pentingnya Mitigasi
Senin, 15 Februari 2021 - 14:59 WIB
JAKARTA - Tren bencana di Indonesia cenderung meningkat, Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah, Rahmawati Husein ingatkan masyarakat, tentang pentingnya mitigasi bencana.
(Baca juga: Gempa M 7,3 Fukushima Adalah 'Gempa Susulan' dari Gempa 2011 Penyebab Bencana Nuklir)
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, tahun 2020 mulai 1 Januari sampai 18 Mei total bencana sebanyak 1.296 kejadian. Pada rentang tersebut, berdampak pada 2.015.363 manusia mengungsi, 249 luka-luka, 178 meninggal dunia dan 8 hilang.
(Baca juga: Sejak Awal Tahun, 429 Kejadian Bencana, 223 Orang Meninggal Dunia)
"Kalau kena, masyarakat juga bisa termiskinkan, orang semakin kekurangan. Apalagi di zaman pandemi ini," kata Rahmawati seperti dikutip MNC Portal Indonesia dari laman resmi Muhammadiyah, Senin (15/2/2021)
(Baca juga: Banjir, Longsor Gempa hingga Tsunami Mengintai, Ini Daerah Rawan Bencana di Jabar)
Karena kondisi geologis, geografis, dan demografis Indonesia sering disebut sebagai negara supermarket bencana. Rahmawati memaparkan, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki ancaman gempa bumi. Bahkan Pulau Kalimantan juga memiliki potensi, meski sedikit.
Selain itu, Indonesia juga terletak di atas cincin api. Letak geografis Indonesia di sisi lain juga memberikan potensi bencana, termasuk demografis kependudukan yang tidak menyebar merata Indonesia memiliki resiko indeks bencana yang merah.
Sehingga semua pihak atau stakeholder harus bersinergi dalam menanggulangi bencana dan melakukan mitigasi penyelamatan jiwa manusia, termasuk umat Islam, hal itu merujuk QS Al Maidah Ayat 32.
(Baca juga: Gempa M 7,3 Fukushima Adalah 'Gempa Susulan' dari Gempa 2011 Penyebab Bencana Nuklir)
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, tahun 2020 mulai 1 Januari sampai 18 Mei total bencana sebanyak 1.296 kejadian. Pada rentang tersebut, berdampak pada 2.015.363 manusia mengungsi, 249 luka-luka, 178 meninggal dunia dan 8 hilang.
(Baca juga: Sejak Awal Tahun, 429 Kejadian Bencana, 223 Orang Meninggal Dunia)
"Kalau kena, masyarakat juga bisa termiskinkan, orang semakin kekurangan. Apalagi di zaman pandemi ini," kata Rahmawati seperti dikutip MNC Portal Indonesia dari laman resmi Muhammadiyah, Senin (15/2/2021)
(Baca juga: Banjir, Longsor Gempa hingga Tsunami Mengintai, Ini Daerah Rawan Bencana di Jabar)
Karena kondisi geologis, geografis, dan demografis Indonesia sering disebut sebagai negara supermarket bencana. Rahmawati memaparkan, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki ancaman gempa bumi. Bahkan Pulau Kalimantan juga memiliki potensi, meski sedikit.
Selain itu, Indonesia juga terletak di atas cincin api. Letak geografis Indonesia di sisi lain juga memberikan potensi bencana, termasuk demografis kependudukan yang tidak menyebar merata Indonesia memiliki resiko indeks bencana yang merah.
Sehingga semua pihak atau stakeholder harus bersinergi dalam menanggulangi bencana dan melakukan mitigasi penyelamatan jiwa manusia, termasuk umat Islam, hal itu merujuk QS Al Maidah Ayat 32.
tulis komentar anda