Cara Ibas Ajak Masyarakat Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Corona
Rabu, 10 Februari 2021 - 19:01 WIB
Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) memberikan sejumlah pelatihan kepada pegiat UMKM. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Pandemi virus Corona (Covid-19) membuat semua lini kehidupan jadi terbatas, termasuk gerak para pegiat UMKM. Situasi ini tentu tidak boleh dibiarkan begitu saja. Melihat adanya peluang dalam berniaga daring, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) memberikan sejumlah pelatihan kepada pegiat UMKM di daerah pemilihannya (Dapil) 7 Jawa Timur.
(Baca juga: RI Gelontorkan Rp32 Miliar untuk Bantu Palestina Hadapi Pandemi Covid-19)
Pelatihan yang diberikan kali ini bertajuk 'Trik Pemasaran Online Tanaman Hias di Magetan: Shop & Grow'. Acara ini diselenggarakan langsung di Magetan Green Garden, Desa Truneng, Kecamatan Sukomoro, dan dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari penjual, penggemar, dan pecinta tanaman hias, Rabu (10/2/2021).
Sebelumnya, Ibas, telah lebih dulu memberikan pelatihan ke sejumlah pegiat UMKM lain di Dapil 7. Pelatihan kali ini diberikan khusus kepada pegiat UMKM tanaman hias mengingat fenomena menjamurnya berbagai tanaman hias saat ini.
(Baca juga: Selama Pandemi, PMI Sleman Telah Makamkan 109 Jenazah Covid-19)
Melalui sambutan yang disampaikannya secara virtual, Ibas mengungkapkan bahwa tanaman hias cukup laris di pasaran. Sejumlah jenis tanaman pun tidak lupa disebutkannya, seperti aglonema, aukasia, janda bolong, dan lainnya. "Model-model tanaman hias itu bisa jadi bisnis. Kita jangan pernah takut mengambil kesempatan!" ujar Ibas penuh semangat.
Anggota Komisi VI DPR RI ini pun melanjutkan, pegiat UMKM harus memanfaatkan peluang yang ada saat ini dengan sebaik-baiknya. Selain minat pasar yang tinggi, pegiat UMKM di Magetan memiliki nilai lebih dalam hal media tanam. Di Magetan, kondisi tanahnya sangat subur dan cocok untuk pengembangan tanaman hias.
Akan tetapi, meski ada nilai lebih, Ibas mengatakan bahwa dirinya paham jika ada kendala yang membayangi pegiat UMKM tanaman hias. Salah satunya, sifat bisnis tanaman hias yang dibayang-bayangi sebutan 'Monkey Bisnis' alias tidak menentu. "Bapak Ibu sekalian, kita harus mencari cara untuk membantah anggapan tersebut dan mempertahankan bisnis ini," pesannya.
(Baca juga: RI Gelontorkan Rp32 Miliar untuk Bantu Palestina Hadapi Pandemi Covid-19)
Pelatihan yang diberikan kali ini bertajuk 'Trik Pemasaran Online Tanaman Hias di Magetan: Shop & Grow'. Acara ini diselenggarakan langsung di Magetan Green Garden, Desa Truneng, Kecamatan Sukomoro, dan dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari penjual, penggemar, dan pecinta tanaman hias, Rabu (10/2/2021).
Sebelumnya, Ibas, telah lebih dulu memberikan pelatihan ke sejumlah pegiat UMKM lain di Dapil 7. Pelatihan kali ini diberikan khusus kepada pegiat UMKM tanaman hias mengingat fenomena menjamurnya berbagai tanaman hias saat ini.
(Baca juga: Selama Pandemi, PMI Sleman Telah Makamkan 109 Jenazah Covid-19)
Melalui sambutan yang disampaikannya secara virtual, Ibas mengungkapkan bahwa tanaman hias cukup laris di pasaran. Sejumlah jenis tanaman pun tidak lupa disebutkannya, seperti aglonema, aukasia, janda bolong, dan lainnya. "Model-model tanaman hias itu bisa jadi bisnis. Kita jangan pernah takut mengambil kesempatan!" ujar Ibas penuh semangat.
Anggota Komisi VI DPR RI ini pun melanjutkan, pegiat UMKM harus memanfaatkan peluang yang ada saat ini dengan sebaik-baiknya. Selain minat pasar yang tinggi, pegiat UMKM di Magetan memiliki nilai lebih dalam hal media tanam. Di Magetan, kondisi tanahnya sangat subur dan cocok untuk pengembangan tanaman hias.
Akan tetapi, meski ada nilai lebih, Ibas mengatakan bahwa dirinya paham jika ada kendala yang membayangi pegiat UMKM tanaman hias. Salah satunya, sifat bisnis tanaman hias yang dibayang-bayangi sebutan 'Monkey Bisnis' alias tidak menentu. "Bapak Ibu sekalian, kita harus mencari cara untuk membantah anggapan tersebut dan mempertahankan bisnis ini," pesannya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda