Ganjar Tak Persoalkan Penyebutan Namanya di Soal Buku Pendidikan Agama Islam
Rabu, 10 Februari 2021 - 22:24 WIB
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak memperpanjang persoalan penyebutan nama Ganjar dalam soal buku ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri yang viral beberapa hari terakhir.
Gubernur nyentrik berambut putih itu menanggapi santai dan sudah tidak mempermasalahkan.
"Saya sih biasa saja, wong aku yo sampai hari ini belum tau klarifikasi langsung dari mereka. Dan ‘Ganjar’ itu juga interpretasinya bisa macam-macam kan," tandas Ganjar, Rabu (10/2/2021).
Ia berharap tidak ada niat buruk dari penerbit dan meminta semua masyarakat tidak meributkan persoalan itu dan bisa saling menjaga satu sama lain.
"Ya mudah-mudahan tidak ada niat buruk, agar semuanya bisa saling menjaga. Gitu aja. Kalau saya sih biasa saja," tutupnya.
Kasus ini bermula saat adanya temuan soal dalam buku agama yang diterbitkan Tiga Serangkai. Dalam buku yang ditulis oleh Ali Sodiqin itu, terdapat nama Ganjar yang dijadikan perumpamaan dalam soal.
Sosok Ganjar ditulis sebagai orang yang tidak taat beragama, disebut tidak pernah bersyukur, tidak pernah berkurban saat Idul Adha dan tidak pernah salat.
Kasus itu viral di media sosial dan berbuntut panjang, perusahaan penerbit yang berlokasi di Solo itu juga dikabarkan didemo oleh kelompok masyarakat.
Belakangan diketahui, pihak penerbit mengirimkan surat secara langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Intinya, pihak penerbit mengaku khilaf dan meminta maaf kepada gubernur serta berjanji akan memperbaiki.
"Iya, saya dikabari tadi, tapi saya belum baca suratnya. Informasinya minta maaf begitu. Tapi saya belum baca," kata Ganjar saat dikonfirmasi.
Gubernur nyentrik berambut putih itu menanggapi santai dan sudah tidak mempermasalahkan.
"Saya sih biasa saja, wong aku yo sampai hari ini belum tau klarifikasi langsung dari mereka. Dan ‘Ganjar’ itu juga interpretasinya bisa macam-macam kan," tandas Ganjar, Rabu (10/2/2021).
Ia berharap tidak ada niat buruk dari penerbit dan meminta semua masyarakat tidak meributkan persoalan itu dan bisa saling menjaga satu sama lain.
"Ya mudah-mudahan tidak ada niat buruk, agar semuanya bisa saling menjaga. Gitu aja. Kalau saya sih biasa saja," tutupnya.
Kasus ini bermula saat adanya temuan soal dalam buku agama yang diterbitkan Tiga Serangkai. Dalam buku yang ditulis oleh Ali Sodiqin itu, terdapat nama Ganjar yang dijadikan perumpamaan dalam soal.
Sosok Ganjar ditulis sebagai orang yang tidak taat beragama, disebut tidak pernah bersyukur, tidak pernah berkurban saat Idul Adha dan tidak pernah salat.
Kasus itu viral di media sosial dan berbuntut panjang, perusahaan penerbit yang berlokasi di Solo itu juga dikabarkan didemo oleh kelompok masyarakat.
Belakangan diketahui, pihak penerbit mengirimkan surat secara langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Intinya, pihak penerbit mengaku khilaf dan meminta maaf kepada gubernur serta berjanji akan memperbaiki.
"Iya, saya dikabari tadi, tapi saya belum baca suratnya. Informasinya minta maaf begitu. Tapi saya belum baca," kata Ganjar saat dikonfirmasi.
(atk)
Lihat Juga :
tulis komentar anda