Penyandang Disabilitas di Indonesia Timur Belum Tersentuh Bansos Corona
Minggu, 17 Mei 2020 - 13:07 WIB
“Harapannya melalui respons Covid-19 ini juga memikirkan kebutuhan mereka, mendengarkan suara mereka. Karena ini belum tersalurkan bantuan sosial,” lanjutnya.
Bahkan, kata Dini informasi saja tidak sampai sehingga banyak informasi yang tidak benar. “Kalau yang di desa-desa di Dusun banyak informasi tidak sampai. Kami itu kerja di 200 Desa, untuk respons Covid ini dan sejauh ini sudah ada 328 ribu penerima manfaatnya termasuk juga orang dengan disabilitas. Mereka itu bahkan mereka salah informasi. Jadi ada yang bilang kok kalau cuci tangan itu harus pakai hand sanitizer, kalau pakai sabun enggak bisa, Covid-nya enggak bisa hilang seperti itu,” ungkapnya.
Menurut dia, akses terhadap informasi masih sangat minim. Oleh karena iotuJadi yang pertama-tama kami luruskan kami berikan apa namanya informasi melalui poster dan juga animasi di dalam bahasa-bahasa daerah.
Selain bantuan ekonomi, kata dia, akses pendidikan bagi penyandang disabilitas juga perlu diperhatikan oleh pemerintah. “Anak-anak biasa yang bukan disabilitas saja kesulitan bersekolah dengan daring (online)," tandasnya.
Pemerintah dikatakannya harus memperhatikan anak-anak disabilitas. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus membuat cara agar anak-anak disabilitas di daerah tidak tertinggal dalam pendidikan.
Bahkan, kata Dini informasi saja tidak sampai sehingga banyak informasi yang tidak benar. “Kalau yang di desa-desa di Dusun banyak informasi tidak sampai. Kami itu kerja di 200 Desa, untuk respons Covid ini dan sejauh ini sudah ada 328 ribu penerima manfaatnya termasuk juga orang dengan disabilitas. Mereka itu bahkan mereka salah informasi. Jadi ada yang bilang kok kalau cuci tangan itu harus pakai hand sanitizer, kalau pakai sabun enggak bisa, Covid-nya enggak bisa hilang seperti itu,” ungkapnya.
Menurut dia, akses terhadap informasi masih sangat minim. Oleh karena iotuJadi yang pertama-tama kami luruskan kami berikan apa namanya informasi melalui poster dan juga animasi di dalam bahasa-bahasa daerah.
Selain bantuan ekonomi, kata dia, akses pendidikan bagi penyandang disabilitas juga perlu diperhatikan oleh pemerintah. “Anak-anak biasa yang bukan disabilitas saja kesulitan bersekolah dengan daring (online)," tandasnya.
Pemerintah dikatakannya harus memperhatikan anak-anak disabilitas. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus membuat cara agar anak-anak disabilitas di daerah tidak tertinggal dalam pendidikan.
(dam)
tulis komentar anda