Roy Suryo Kritik Komunikasi dan Kebijakan Jokowi Soal Pandemi Covid-19

Selasa, 09 Februari 2021 - 00:13 WIB
Mantan politikus Partai Demokrat Roy Suryo mengkritisi komunikasi dan kebijakan Pemerintah, dalam hal ini presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengatasi pandemi. Foto/SINDOnews
BANDUNG - Mantan politikus Partai Demokrat Roy Suryo mengkritisi komunikasi dan kebijakan Pemerintah, dalam hal ini presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengatasi pandemi. Saat ini, masyarakat dibuat bingung oleh kebijakan yang dinilai berubah ubah.

Menurut Roy, salah satu yang dianggap salah dan perlu dikoreksi adalah ucapan tentang herd immunity. Menurut dia, ungkapan tersebut kurang tepat disampaikan presiden, apalagi tidak dianjurkan oleh badan kesehatan dunia WHO dalam penanganan pandemi. "Saya sarankan agar jangan lagi menggunakan herd immunity yang bisa membingungkan masyarakat. WHO saja tidak merekomendasikan istilah ini, karena tidak etis sebagai solusi pandemi," jelas dia, Senin (8/2/2021).

Menurut dia, banyak referensi dan informasi yang beredar tentang herd immunity. Apalagi, herd immunity yang disampaikan pemerintah, juga tidak akan tercapai pada tahun ini. Vaksinasi yang digadang bisa membuat herd immunity tidak akan tercapai dalam waktu dekat bagi seluruh masyarakat Indonesia. "Sebagai magister kesehatan UGM, saya berani mengkritik statemen orang nomor satu (di Indonesia). Karena memang salah dan harus dikoreksi agar tidak membingungkan masyarakat," beber dia.

Roy juga mengkritik soal kebijakan pengendalian pandemi pemerintah. Sebelumnya diberlakukan PSBB, kemudian PPKM, dan sekarang pembatasan skala mikro. Menurut dia, tidak perlu banyak istilah untuk penanganan pandemi ini. "Yang penting fokus, serius, dan jujur saja. Masyarakat sudah cerdas melawan Covid-19. Jangan malah dibuat aneh aneh lagi," imbuh Roy. arif budianto
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More