Mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas PD: Demokrat Dilanda Krisis Kepemimpinan
Sabtu, 06 Februari 2021 - 20:16 WIB
JAKARTA - Sejumlah elite Partai Demokrat menyebut beberapa nama kader dan eks kader Demokrat yang ikut dalam upaya menggulingkan Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama dengan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Salah satunya, mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Darmizal. Terkait isu yang diungkap AHY pada Senin, 1 Februari 2021 lalu, Darmizal mengatakan, saat ini Partai Demokrat sedang dilanda krisis kepemimpinan, banyak tekanan-tekanan yang dialami kawan-kawan Demokrat di daerah baik pengurus DPD provinsi maupun DPC kabupaten/kota, khususnya menyambut Pilkada Serentak pada Desember 2020 kemarin.
“Ada kegelisahan dari pimpinan-pimpinan DPC dan DPD. Mereka ingin mencari tempat untuk menyampaikan apa yang ada pada kondisi mereka, diharapkan dapat menjadi solusi. Dalam keadaan sulit banyak bertanya, banyak berpendapat,” kata Darmizal saat dihubungi, Kamis, 4 Februari 2021.
Sehingga, kata relawan Jokowi itu, para kader Demokrat ini menemui Moeldoko dan juga Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP). Karena, kedua tokoh ini tidak menciptakan atau membuat penghalang untuk bertemu mereka karena sebagai pejabat negara Moeldoko dan LBP pun membutuhkan informasi aktual, tentang situasi terkini dari siapa saja. “Mungkin saja termasuk kader Partai Demokrat,” imbuh Darmizal.
Darmizal mengaku pernah bertemu dengan tamu-tamu Moeldoko saat menemuinya. Tapi kala itu, dia tidak mengetahui latar belakang dari orang-orang yang ditemuinya ketika itu. Pada saat bertemu, yang dia tahu mereka adalah tokoh-tokoh dari HKPI atau organisasi perhimpunan yang berbeda satu dengan lainnya. Belakangan diketahui ternyata mereka kader Demokrat. “Kemudian setelah selesai, baru ada kabar loh ini masa Pak Darmizal nggak kenal? Ini kan orang Partai Demokrat, gitu. Kan begitu,” akunya.
Karena itu, Darmizal menjelaskan pertemuan kader Demokrat dengan Moeldoko tidak semua membahas KLB. Tapi karena memiliki banyak kesamaan tujuan. “Bahwa kemarin banyak diledak-ledakkan (blow up isu kudeta AHY) begitu ya, nggak tahu lah kita. Bisa saja orang mencari panggung di tengah kondisi partai yang tengah terpuruk,” ujarnya.
Salah satunya, mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Darmizal. Terkait isu yang diungkap AHY pada Senin, 1 Februari 2021 lalu, Darmizal mengatakan, saat ini Partai Demokrat sedang dilanda krisis kepemimpinan, banyak tekanan-tekanan yang dialami kawan-kawan Demokrat di daerah baik pengurus DPD provinsi maupun DPC kabupaten/kota, khususnya menyambut Pilkada Serentak pada Desember 2020 kemarin.
“Ada kegelisahan dari pimpinan-pimpinan DPC dan DPD. Mereka ingin mencari tempat untuk menyampaikan apa yang ada pada kondisi mereka, diharapkan dapat menjadi solusi. Dalam keadaan sulit banyak bertanya, banyak berpendapat,” kata Darmizal saat dihubungi, Kamis, 4 Februari 2021.
Sehingga, kata relawan Jokowi itu, para kader Demokrat ini menemui Moeldoko dan juga Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP). Karena, kedua tokoh ini tidak menciptakan atau membuat penghalang untuk bertemu mereka karena sebagai pejabat negara Moeldoko dan LBP pun membutuhkan informasi aktual, tentang situasi terkini dari siapa saja. “Mungkin saja termasuk kader Partai Demokrat,” imbuh Darmizal.
Darmizal mengaku pernah bertemu dengan tamu-tamu Moeldoko saat menemuinya. Tapi kala itu, dia tidak mengetahui latar belakang dari orang-orang yang ditemuinya ketika itu. Pada saat bertemu, yang dia tahu mereka adalah tokoh-tokoh dari HKPI atau organisasi perhimpunan yang berbeda satu dengan lainnya. Belakangan diketahui ternyata mereka kader Demokrat. “Kemudian setelah selesai, baru ada kabar loh ini masa Pak Darmizal nggak kenal? Ini kan orang Partai Demokrat, gitu. Kan begitu,” akunya.
Karena itu, Darmizal menjelaskan pertemuan kader Demokrat dengan Moeldoko tidak semua membahas KLB. Tapi karena memiliki banyak kesamaan tujuan. “Bahwa kemarin banyak diledak-ledakkan (blow up isu kudeta AHY) begitu ya, nggak tahu lah kita. Bisa saja orang mencari panggung di tengah kondisi partai yang tengah terpuruk,” ujarnya.
(cip)
tulis komentar anda