Petinggi Demokrat Dapat Banyak Pertanyaan tentang Bahasa Tubuh Moeldoko

Kamis, 04 Februari 2021 - 11:02 WIB
"Kami mengapresiasi dukungan luar biasa dari para akademisi, pengamat politik, media, dan berbagai unsur masyarakat sipil lainnya, selain tentu saja dari para pengurus, kader, dan simpatisan. Mereka sama-sama sepakat, upaya pengambilalihan paksa ini tidak sehat bagi perkembangan demokrasi di Indonesia dan tidak boleh terjadi lagi," imbuhnya.

Sayangnya, sambung dia, ruang dialog yang terbuka dan dijamin konstitusi ini tidak dimanfaatkan oleh Moeldoko untuk bersikap transparan dan akuntabel. "Yang kita dengar adalah penyangkalan, pengecilan masalah, dan nada ancaman di sana-sini. Di sisi lain, upaya preventif yang dilakukan Ketua Umum kami dengan menyampaikan pernyataan terbuka berhasil menyurutkan upaya-upaya untuk menggalang suara bagi KLB," ujarnya.

Dia berpendapat, seluruh DPD dan DPC, tanpa kecuali, menegaskan loyalitas dan kesetiaan mereka pada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono serta kepengurusan DPP hasil kongres yang sah di tahun 2020. Jadi, kata dia, tidak ada persoalan atau perpecahan internal sebagaimana yang disorot sejumlah media.

"Bagi kami, ini adalah persoalan abuse of power, penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak di luar partai untuk mengganggu partai kami, dengan memanfaatkan segelintir mantan kader yang tidak cukup percaya diri untuk berpolitik dengan cara mereka sendiri, dan bolak-balik berupaya merongrong soliditas serta integritas partai kami. Ini ancaman nyata bagi demokrasi," katanya.

Selain itu, dia menilai masalah yang tengah dihadapi partainya juga menjadi lampu kuning bagi partai-partai politik maupun organisasi-organisasi masyarakat. Dia melanjutkan, Partai Demokrat masih memegang janji dan komitmen Presiden Jokowi untuk menegakkan Demokrasi Pancasila di negeri yang kita cintai ini.

Baca Juga: Disergap di Jalan, Seorang Hakim Afghanistan Ditembak Mati

"Kami membuka isu ini ke publik karena konstituen kami dan publik berhak tahu, tentang apa yang diam-diam diupayakan untuk mengganggu partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi. Semoga kita semua, memiliki komitmen kuat, untuk merawat dan menegakkan nilai-nilai Demokrasi Pancasila di bumi Indonesia tercinta. Mari, kita fokuskan energi kita, kembali bekerja membantu rakyat mengatasi pandemi dan krisis ekonomi yang sedang kita hadapi. Bersama kita kuat, bersatu kita bangkit. Tuhan Yang Maha Esa bersama kita," pungkasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(zik)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More