FPI Pastikan Tidak Ada Aliran Uang untuk Terorisme, Justru untuk Kemanusiaan
Rabu, 03 Februari 2021 - 06:56 WIB
JAKARTA - Mantan Ketua Bantuan Hukum Front Pembela Islam (FPI), Sugito Atmo Prawiro memastikan, rekening milik FPI tidak pernah digunakan untuk kegiatan terorisme. Menurut dia, tidak pernah ada aliran uang yang digunakan oleh FPI untuk mendukung kegiatan terorisme.
Baca Juga: Arab Saudi Cegah Masuk Warga Asing dari 20 Negara, Termasuk Indonesia
Hal itu diungkapkan Sugito setelah penyidik Polri menggandeng Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam gelar perkara dugaan melawan hukum atas aktivitas rekening yang berkaitan dengan FPI.
"Setahu saya tidak ada dana FPI untuk kegiatan terorisme. Nah tiba-tiba Densus dilibatkan, saya melihat bahwa ini sebagai upaya penggiringan opini," ujar Sugito saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Rabu (3/2/2021). (Baca juga; Polri Gandeng Densus 88 Dalami Rekening FPI, Kuasa Hukum HRS : Berlebihan )
Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab (HRS) tersebut justru menjelaskan hal yang berbeda. Diungkapkannya, uang terbanyak dari 92 rekening yang dibekukan tersebut merupakan milik organisasi sayap FPI, Hilal Merah Indonesia (HILMI). Di mana, uang yang dikumpulkan HILMI bertujuan untuk kegiatan kemanusiaan.
Baca Juga: Komunikasi Politik Pejabat Istana Dinilai Kikuk dan Canggung
"Perlu diketahui, yang 92 rekening kan punya FPI dan anak organisasi FPI, dan yang terbesar adalah Hilal Merah Indonesia (HILMI). HILMI itu uangnya yang terbesar digunakan untuk kegiatan kemanusiaan, penanganan bencana alam, penanganan banjir, longsor, dan lain-lain," ungkapnya.
Baca Juga: Cara Rasulullah Membaca Al-Qur'an Memukau Sahabat
Meskipun saat ini rekening HILMI sedang dibekukan, kata Sugito, para mantan anggota FPI tetap turun tangan untuk membantu sejumlah korban bencana alam. Bahkan, untuk menggalang dana bantuan, para mantan anggota FPI menggunakan rekening pribadi. (Baca juga; Aznil Tan Lapor Natalius Pigai, Rifki Fernanda Sikumbang: Kok Bawa-bawa Minang )
"Jadi begini, walaupun rekening kemanusiaan yang digalang oleh HILMI dibekukan, akhirnya, atasnama pribadi temen-temen yang care terhadap penanganan bencana alam tetap ada buka rekening atasnama pribadi bukan organisasi. Nah itu yg digunakan untuk Kalimantan Selatan, Sulawesi, kita tetap proaktif," beber Sugito.
Baca Juga: Belasan Teroris Digiring dari Makassar ke Jakarta Hari Ini
"Karena gini, FPI sekarang dibekukan, tapi sudah disampaikan Habib Rizieq bahwa untuk urusan kemanusiaan tidak ada kompromi. Silakan berjuang melakukan yg terbaik untuk bangsa ini. Dan ini sekarang dilakukan," sambungnya.
Baca Juga: Arab Saudi Cegah Masuk Warga Asing dari 20 Negara, Termasuk Indonesia
Hal itu diungkapkan Sugito setelah penyidik Polri menggandeng Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam gelar perkara dugaan melawan hukum atas aktivitas rekening yang berkaitan dengan FPI.
"Setahu saya tidak ada dana FPI untuk kegiatan terorisme. Nah tiba-tiba Densus dilibatkan, saya melihat bahwa ini sebagai upaya penggiringan opini," ujar Sugito saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Rabu (3/2/2021). (Baca juga; Polri Gandeng Densus 88 Dalami Rekening FPI, Kuasa Hukum HRS : Berlebihan )
Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab (HRS) tersebut justru menjelaskan hal yang berbeda. Diungkapkannya, uang terbanyak dari 92 rekening yang dibekukan tersebut merupakan milik organisasi sayap FPI, Hilal Merah Indonesia (HILMI). Di mana, uang yang dikumpulkan HILMI bertujuan untuk kegiatan kemanusiaan.
Baca Juga: Komunikasi Politik Pejabat Istana Dinilai Kikuk dan Canggung
"Perlu diketahui, yang 92 rekening kan punya FPI dan anak organisasi FPI, dan yang terbesar adalah Hilal Merah Indonesia (HILMI). HILMI itu uangnya yang terbesar digunakan untuk kegiatan kemanusiaan, penanganan bencana alam, penanganan banjir, longsor, dan lain-lain," ungkapnya.
Baca Juga: Cara Rasulullah Membaca Al-Qur'an Memukau Sahabat
Meskipun saat ini rekening HILMI sedang dibekukan, kata Sugito, para mantan anggota FPI tetap turun tangan untuk membantu sejumlah korban bencana alam. Bahkan, untuk menggalang dana bantuan, para mantan anggota FPI menggunakan rekening pribadi. (Baca juga; Aznil Tan Lapor Natalius Pigai, Rifki Fernanda Sikumbang: Kok Bawa-bawa Minang )
"Jadi begini, walaupun rekening kemanusiaan yang digalang oleh HILMI dibekukan, akhirnya, atasnama pribadi temen-temen yang care terhadap penanganan bencana alam tetap ada buka rekening atasnama pribadi bukan organisasi. Nah itu yg digunakan untuk Kalimantan Selatan, Sulawesi, kita tetap proaktif," beber Sugito.
Baca Juga: Belasan Teroris Digiring dari Makassar ke Jakarta Hari Ini
"Karena gini, FPI sekarang dibekukan, tapi sudah disampaikan Habib Rizieq bahwa untuk urusan kemanusiaan tidak ada kompromi. Silakan berjuang melakukan yg terbaik untuk bangsa ini. Dan ini sekarang dilakukan," sambungnya.
(wib)
tulis komentar anda