Demokrasi Berjalan Baik, Pengamat: Tak Mungkin Indonesia seperti Myanmar
Selasa, 02 Februari 2021 - 21:21 WIB
Baca Juga: Menang Lotere Keenam Kalinya, Pria Ini Dapat Jackpot Rp3,5 Miliar
Menurut Adi, ada hal lebih penting yang harus negara ini pikirkan, yakni krisis kesehatan dan ekonomi. "Semua pihak mesti solid, jaga sikap, setop pertikaian," tegas Adi, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini.
Ujang Komarudin juga mengatakan di Indonesia tidak ada tradisi kudeta militer. "Jika melihat kondisi politik saat ini, kudeta militer di Indonesia tak akan terjadi. Karena TNI masih loyal terhadap presiden," ujar Ujang, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Namun, segala kemungkinan harus tetap diantisipasi. Menurut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu memilih sosok yang loyal dan dekat untuk posisi panglima TNI.
Ujang juga mengajak semua pihak untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. "Bergotong royong menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa. Disiplin menjaga protokol kesehatan, agar tak banyak lagi anak bangsa yang jadi korban COVID-19," pungkasnya.
Lihat Juga: Jasmerah! Ini Sejarah, Latar Belakang, dan Kronologi Meletusnya G30S PKI yang Jangan Dilupakan
Menurut Adi, ada hal lebih penting yang harus negara ini pikirkan, yakni krisis kesehatan dan ekonomi. "Semua pihak mesti solid, jaga sikap, setop pertikaian," tegas Adi, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini.
Ujang Komarudin juga mengatakan di Indonesia tidak ada tradisi kudeta militer. "Jika melihat kondisi politik saat ini, kudeta militer di Indonesia tak akan terjadi. Karena TNI masih loyal terhadap presiden," ujar Ujang, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Namun, segala kemungkinan harus tetap diantisipasi. Menurut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu memilih sosok yang loyal dan dekat untuk posisi panglima TNI.
Ujang juga mengajak semua pihak untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. "Bergotong royong menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa. Disiplin menjaga protokol kesehatan, agar tak banyak lagi anak bangsa yang jadi korban COVID-19," pungkasnya.
Lihat Juga: Jasmerah! Ini Sejarah, Latar Belakang, dan Kronologi Meletusnya G30S PKI yang Jangan Dilupakan
(kri)
tulis komentar anda