Pengamat Khawatir Ucapan AHY soal Kudeta Jadi Kenyataan
Selasa, 02 Februari 2021 - 17:03 WIB
Terlebih, kata dia, kudeta partai hanya bisa dilakukan dari internal. "Mana mungkin upaya kudeta dari luar. Hal demikian, saya kira seperti seorang pemimpin besar yang berhalusinasi datangnya gangguan serius atas posisinya, dan jelas tidak dapat diterima akal sehat," tandasnya.
Menurut dia, setiap partai pasti ada aturan tentang tata cara melakukan kongres dan Kongres Luar Biasa atau KLB. Aturan tersebut sebagai pedoman dan pengikat agar Ketua umum bertenggungjawab atas amanah yang diembannya.
"KLB bukan barang haram untuk dilakukan oleh para kader partai politik. Sebaiknya KLB menjadi upaya terakhir partai dalam melakukan perbaikan yang bersifat total. KLB bukan pula kudeta oleh para kader yang kecewa. Karena memang ada aturan dan mekanismenya," tandasnya.
Melihat sikap AHY, dia khawatir hal tersebut adalah doa para kader yang tidak tersampaikan dan kemudian terucap melalui ungkapan AHY sehingga kudeta yang disampaikan tersebut menjadi nyata. "Karena ucapan adalah doa," katanya.
Baca Juga: Belajar dari Fir'aun dan Namruz: Pemegang Kekuasaan yang Menjadi Musyrik
Dia menyarankan, sebaiknya Partai Demokrat menyelesaikan urusan internal partainya secara bijaksana dan tidak mendorong masalah tersebut menjadi masalah negara.
"Negara pasti mempunyai skala prioritas, apalagi di tengah pandemi Covid-19. Janganlah berlebihan dengan menambah beban dengan menarik-tarik Presiden dalam masalah partai. Ini masalah internal yang bisa diselesaikan oleh mekanisme partai yang sudah diatur oleh AD/ART nya," tuturnya.
Menurut dia, setiap partai pasti ada aturan tentang tata cara melakukan kongres dan Kongres Luar Biasa atau KLB. Aturan tersebut sebagai pedoman dan pengikat agar Ketua umum bertenggungjawab atas amanah yang diembannya.
"KLB bukan barang haram untuk dilakukan oleh para kader partai politik. Sebaiknya KLB menjadi upaya terakhir partai dalam melakukan perbaikan yang bersifat total. KLB bukan pula kudeta oleh para kader yang kecewa. Karena memang ada aturan dan mekanismenya," tandasnya.
Melihat sikap AHY, dia khawatir hal tersebut adalah doa para kader yang tidak tersampaikan dan kemudian terucap melalui ungkapan AHY sehingga kudeta yang disampaikan tersebut menjadi nyata. "Karena ucapan adalah doa," katanya.
Baca Juga: Belajar dari Fir'aun dan Namruz: Pemegang Kekuasaan yang Menjadi Musyrik
Dia menyarankan, sebaiknya Partai Demokrat menyelesaikan urusan internal partainya secara bijaksana dan tidak mendorong masalah tersebut menjadi masalah negara.
"Negara pasti mempunyai skala prioritas, apalagi di tengah pandemi Covid-19. Janganlah berlebihan dengan menambah beban dengan menarik-tarik Presiden dalam masalah partai. Ini masalah internal yang bisa diselesaikan oleh mekanisme partai yang sudah diatur oleh AD/ART nya," tuturnya.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda