Soal Kudeta Demokrat, Marzuki Alie: Tak Siap Memimpin Partai Sebaiknya Mundur
Selasa, 02 Februari 2021 - 15:10 WIB
JAKARTA - Mantan ketua DPR Marzuki Alie memberikan tanggapan terkait isu kudeta terhadap kepemimpinan Partai Demokrat yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Senin, 1 Februari 2021.
”Takut akan hantu, terpeluk dg setan. Tidak siap. Memimpin partai, sebaiknya mundur daripada fitnah kanan kiri, masuk neraka,” ujar Marzuki Alie melalui akun Twitter @marzukialie_MA, Selasa (2/2/2021).
Tidak hanya itu, mantan wakil ketua Majelis Tinggi Demokrat ini juga mengungkit janji mantan Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal politik dinasti. ”Sy anti dynasty, itu janji sby,” cuitnya lagi.
Cuitan Marzuki Alie tersebut membalas Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menanggapi isu kudeta di tubuh Partai Demokrat oleh orang-orang di lingkaran kekuasaan yang melibatkan dirinya dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
”Ada isu aneh, dikabarkan bbrapa menteri trmsk Menkopolhukam Mahfud MD, merestui Ka. KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KL. Wah, mengagetkan, yakinlah sy tak prnh berbicara itu dgn Pak Moeldoko maupun dgn orang lain. Terpikir sj tdk, apalagi merestui,” kata Mahfud di akun Twitternya @mohmahfudmd.
Seperti diketahui, Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap ada dugaan upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat oleh orang-orang lingkaran kekuasaan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ingin menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Awalnya AHY dan beberapa pengurus inti Demokrat tidak percaya atas upaya tersebut dan berharap bahwa hal ini tidak benar. “Awalnya, kami tidak begitu saja percaya ketika para pelapor menyebut nama tokoh, yang berencana untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat itu, mengingat posisi yang sedang dia emban saat ini dan faktor latar belakangnya. Tetapi, lebih dari 8 saksi mengatakan telah bertemu langsung dengan pejabat pemerintahan itu dan mendengar secara langsung pula rencana-rencana seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya,” kata AHY di Taman Politik Wisma Proklamasi DPP Partai Demokrat, Jakarta.
AHY menyebut, laporan tersebut diterimanya 10 hari lalu dari banyak pimpinan dan kader Partai Demokrat baik pusat, daerah maupun cabang tentang adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader Demokrat, serta melibatkan pihak luar atau eksternal partai, yang dilakukan secara sistematis. “Gabungan dari pelaku gerakan ini ada 5 orang; terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu,” paparnya.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
”Takut akan hantu, terpeluk dg setan. Tidak siap. Memimpin partai, sebaiknya mundur daripada fitnah kanan kiri, masuk neraka,” ujar Marzuki Alie melalui akun Twitter @marzukialie_MA, Selasa (2/2/2021).
Baca Juga
Tidak hanya itu, mantan wakil ketua Majelis Tinggi Demokrat ini juga mengungkit janji mantan Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal politik dinasti. ”Sy anti dynasty, itu janji sby,” cuitnya lagi.
Cuitan Marzuki Alie tersebut membalas Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menanggapi isu kudeta di tubuh Partai Demokrat oleh orang-orang di lingkaran kekuasaan yang melibatkan dirinya dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
”Ada isu aneh, dikabarkan bbrapa menteri trmsk Menkopolhukam Mahfud MD, merestui Ka. KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KL. Wah, mengagetkan, yakinlah sy tak prnh berbicara itu dgn Pak Moeldoko maupun dgn orang lain. Terpikir sj tdk, apalagi merestui,” kata Mahfud di akun Twitternya @mohmahfudmd.
Seperti diketahui, Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap ada dugaan upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat oleh orang-orang lingkaran kekuasaan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ingin menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Awalnya AHY dan beberapa pengurus inti Demokrat tidak percaya atas upaya tersebut dan berharap bahwa hal ini tidak benar. “Awalnya, kami tidak begitu saja percaya ketika para pelapor menyebut nama tokoh, yang berencana untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat itu, mengingat posisi yang sedang dia emban saat ini dan faktor latar belakangnya. Tetapi, lebih dari 8 saksi mengatakan telah bertemu langsung dengan pejabat pemerintahan itu dan mendengar secara langsung pula rencana-rencana seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya,” kata AHY di Taman Politik Wisma Proklamasi DPP Partai Demokrat, Jakarta.
AHY menyebut, laporan tersebut diterimanya 10 hari lalu dari banyak pimpinan dan kader Partai Demokrat baik pusat, daerah maupun cabang tentang adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader Demokrat, serta melibatkan pihak luar atau eksternal partai, yang dilakukan secara sistematis. “Gabungan dari pelaku gerakan ini ada 5 orang; terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu,” paparnya.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(cip)
tulis komentar anda