Haedar Nashir Bicara tentang Kritik, Oposisi, dan Cinta Sejati

Selasa, 02 Februari 2021 - 12:09 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto/Dok SINDO
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan bahwa ketika Muhammadiyah menyampaikan kritik bukan karena sikap oposisi atau bersifat tidak konstruktif. Haedar menegaskan kritik yang diberikan Muhammadiyah terhadap pemerintah, TNI, Polri, dan partai politik merupakan bentuk rasa memiliki Indonesia.

"Kalau Muhammadiyah dalam fase atau saat-saat tertentu bersifat kritis baik terhadap pemerintah, terhadap TNI, Polri, partai, dan juga sebaliknya bahwa kami juga berharap ada masukan-masukan kritis buat Muhammadiyah, itu bentuk dari rasa memiliki Indonesia sebagai kekuatan yang ikut melahirkan," ungkap Haedar Nashir lewat pesan 'Ketika Muhammadiyah Menyampaikan Kritik' dikutip MNC Portal Indonesia dari Muhammadiyah Channel, Selasa (2/2/2021).



Baca juga: Din Syamsuddin Serukan Umat Berwakaf ke Organisasi Islam


Kritik yang diberikan oleh Muhammadiyah, tegas Haedar, adalah sikap konstruktif. "Jadi bukan karena sikap oposisi atau ada sikap-sikap yang tidak konstruktif. Tetapi justru karena sikap konstruktif," tegasnya.



Haedar mengatakan bentuk cinta Muhammadiyah sebagai salah satu pelopor berdirinya Indonesia adalah dengan memberikan kritik. Sehingga, ketika ada keliru atau salah jalan, Muhammadiyah ada untuk meluruskannya.



"Cinta yang sejati itu katanya kan ketika yang dicintai itu kira-kira ada keliru jalan, justru kita meluruskannya. Justru menjadi keliru, kalau kita cinta tetapi justru tidak berbagi untuk menjalankan fungsi," tegas Haedar.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(zik)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More