Mantan Jubir KPK: Berhenti Katakan Berhasil Berantas Korupsi

Kamis, 28 Januari 2021 - 15:30 WIB
Pegiat antikorupsi, Febri Diansyah menuliskan kesedihannya melihat data Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Indonesia menurun. Pemerintah diminta berhenti katakan berhasil memberantas korupsi. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Pegiat antikorupsi, Febri Diansyah menuliskan kesedihannya melihat data Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Indonesia menurun. Pemerintah diminta berhenti katakan berhasil memberantas korupsi.

Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengunggah data CPI 2020 dengan sejumlah catatannya di akun Twitter-nya @febridiansyah.

Baca juga: TII Temukan Relasi Korupsi Pebisnis dan Politik Masih Marak

"Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Indonesia turun dari 40 ke 37. Kita di rangking 102 dr 180 negara. Padahal rata2 CPI Asia Pasific 45 & global 43. Komitmen Pemberantasan Korupsi Indonesia memburuk. Dampak revisi UU KPK & pelemahan KPK? @TIIndonesia @danangwd," tulis @febridiansyah yang dikutip, Kamis (28/1/2020).





Kemudian, Febri juga mengunggah data indeks korupsi Indonesia memburuk. Menurutnya, dari sembilan indikator, ada lima yang buruk, tiga tetap dan satu naik sedikit. Indeks paling menurun adalah korupsi terkait sektor bisnis. Tidak mungkin, kata dia, bicara investasi dan pertumbuhan ekonomi tanpa komitmen pemberantasan korupsi.

Sedangkan 3 indeks terendah, atau bisa dibilang yang terburuk ada di sektor Politik dan Penegakan Hukum.- WJP 23;- VDem 26; - PERC 32.

"Jk kt baca jg survey Global Corruption Barometer 2020 lalu, warning jg sudah cukup kuat. Indonesia berada pd posisi ke-3 suap terbanyak," lanjut cuitnya.



Febri berharap pemerintah dan berbagai kalangan terkait berhenti menepuk dada mengatakan berhasil memberantas korupsi atau bahkan bilang KPK baik-baik saja di tengah penilaian global seperti ini.

"Lbh baik jujur dan hal ini jadi cermin agar kt semua lakukan evaluasi lbh serius," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(abd)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More