Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Dokter Reisa Ajak Serang Balik Virus
Senin, 18 Januari 2021 - 18:39 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, kasus Covid-19 dalam waktu beberapa waktu terakhir ini terus mengalami lonjakan. Bahkan, konfirmasi kasus positif pernah mencapai angka 14.000. Rata-rata 10.000 orang telah menjadi pasien baru.
"Angka kematian pun makin tinggi. Berdasarkan data hari ini kita dapat jumlah konfirmasi positif 9.086 orang. Jumlah sembuh 9.475 orang. Kematian 295 orang," katanya saat konferensi persnya, Senin (18/1/2021).
Reisa mengingatkan, dengan adanya kondisi ini sudah seharusnya semua pihak giat memutus rantai penularan Covid-19 di tingkat masyarakat atau bahkan dalam keluarga.
Baca juga: Kemenkes: Tingkat Keterisian RS Rujukan Covid-19 Capai 65,93%
"Siapa yang tidak jenuh dengan kondisi prihatin pandemi ini? Siapa yang tidak mau ke hidup normal sebelum pandemi. Saya rasa semua warga Indonesia pasti mau kembali ke seperti sedia kala. Kita perlu selaraskan antara niat keluar dari pandemi dengan perilaku kita sehari-hari dalam mencegah atau memutus penularan," paparnya.
Reisa menyebut kondisi ini membuat adanya tekanan yang sangat besar pada rumah sakit dan tenaga kesehatan. Petugas kesehatan banyak yang kelelahan karena sudah hampir setahun berjibaku menangani pasien Covid-19 . Sementara, itu pada saat yang sama juga harus memastikan pasien dengan penyakit lain tetap aman, tidak tertular Covid dan mendapatkan perawatan yang sama bagus seperti sebelum pandemi.
"Sistem kesehatan kita tertekan hebat. Kemampuan kita menyembuhkan pasien Covid terganggu dengan penambahan tinggi pasien baru setiap harinya," ujarnya.
Dia menilai perlu tindakan drastis untuk memutus penularan. Menurutnya perlu bagi masyarakat untuk menyerang balik virusnya. Salah satunya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan .
"Karena semakin kita ketat menekan peredaran dari virus ini, semakin sedikit kesempatannya untuk bermutasi atau berubah menjadi sesuatu yang lebih mengkhawatirkan. Ini adalah momen menentukan dalam sejarah. Mari kita lancarkan serangan balik kepada virus," pungkasnya.
"Angka kematian pun makin tinggi. Berdasarkan data hari ini kita dapat jumlah konfirmasi positif 9.086 orang. Jumlah sembuh 9.475 orang. Kematian 295 orang," katanya saat konferensi persnya, Senin (18/1/2021).
Reisa mengingatkan, dengan adanya kondisi ini sudah seharusnya semua pihak giat memutus rantai penularan Covid-19 di tingkat masyarakat atau bahkan dalam keluarga.
Baca juga: Kemenkes: Tingkat Keterisian RS Rujukan Covid-19 Capai 65,93%
"Siapa yang tidak jenuh dengan kondisi prihatin pandemi ini? Siapa yang tidak mau ke hidup normal sebelum pandemi. Saya rasa semua warga Indonesia pasti mau kembali ke seperti sedia kala. Kita perlu selaraskan antara niat keluar dari pandemi dengan perilaku kita sehari-hari dalam mencegah atau memutus penularan," paparnya.
Reisa menyebut kondisi ini membuat adanya tekanan yang sangat besar pada rumah sakit dan tenaga kesehatan. Petugas kesehatan banyak yang kelelahan karena sudah hampir setahun berjibaku menangani pasien Covid-19 . Sementara, itu pada saat yang sama juga harus memastikan pasien dengan penyakit lain tetap aman, tidak tertular Covid dan mendapatkan perawatan yang sama bagus seperti sebelum pandemi.
"Sistem kesehatan kita tertekan hebat. Kemampuan kita menyembuhkan pasien Covid terganggu dengan penambahan tinggi pasien baru setiap harinya," ujarnya.
Baca Juga
Dia menilai perlu tindakan drastis untuk memutus penularan. Menurutnya perlu bagi masyarakat untuk menyerang balik virusnya. Salah satunya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan .
"Karena semakin kita ketat menekan peredaran dari virus ini, semakin sedikit kesempatannya untuk bermutasi atau berubah menjadi sesuatu yang lebih mengkhawatirkan. Ini adalah momen menentukan dalam sejarah. Mari kita lancarkan serangan balik kepada virus," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda