Milenial dan Mahasiswa Apresiasi Gerak Cepat Mensos Tangani Bencana

Senin, 18 Januari 2021 - 11:34 WIB
Di Kalimantan Selatan, AMMI juga melihat hal yang sama. Atas koordinasi dan arahan Kemensos, Balai Besar Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin telah bergerak sejak banjir melanda kawasan itu.

"Kami melihat upaya BBPPKS yang besar untuk turut serta membantu warga sekitar yang terdampak banjir dengan menyediakan kamar asrama sebagai shelter bagi para pengungsi," kata Nurkhasanah.

Karena peran BBPPKS yang terus berkoordinasi dengan Kemensos itulah, kata Nurkhasanah, sudah lebih dari 130 orang penyintas berhasil dievakuasi untuk diberikan tempat penampungan sementara.

Koordinator AMMI itu juga mengapresiasi tinggi peran aktif Kemensos untuk juga membentuk dan menyediakan Tim Layanan Dukungan Psikososial, berbarengan dengan tim evakuasi.

AMMI juga menyoroti peran Kemensos dalam mengatasi dampak bencana banjir bandang di Kalimantan Selatan. Nurkhasanah mengatakan, instruksi Risma agar jajarannya tak hanya turun langsung menangani dampak bencana, tetapi juga memberikan layanan dapur umum, dan mengirimkan bantuan logistik senilai Rp1,9 miliar, sangatlah tepat.

"Ini bukan soal charity atau apa, tetapi memang bantuan seperti itu yang sangat diperlukan karena kondisi yang ada," kata Nurkhasanah.

Ditanya wartawan tentang viralnya video ‘penjarahan’ bantuan oleh para korban, Nurkhasanah menilai pengunggah video tersebut ke internet tidak mengedepankan prinsip kehati-hatian sebelum mengunggahnya.

"Sebagaimana yang kita lihat, dan itu juga dinyatakan Mensos, itu bukan penjarahan. Memang mereka korban, yang karena menunggu terlalu lama akibat bantuan terhalang kondisi, memerlukan segera bantuan itu untuk keselamatan warga," ungkapnya.

Sebelumnya, Mensos Risma juga mengakui adanya keterlambatan pengiriman logistik karena terkendala mencapai lokasi gempa. Dia menyebut, keterlambatan pengiriman logistik itu disebabkan jalur yang terputus akibat material longsor.

"Jadi yang seharusnya 9 jam harus nambah 6 jam lagi karena harus memutar," kata dia.

Karena itu, Risma sendiri menganggap wajar adanya sedikit insiden rebutan bantuan tersebut. "Sekali lagi itu bukan penjarahan, jangan dianggap penjarahan. Mereka kelaparan," ucap Risma.

Sebagai antisipasi agar kejadian yang sama tak terulang, Risma akan memanfaatkan balai-balai di sekitar lokasi sebagai gudang. Sudah ada 41 balai dan 6 gedung diklat yang akan dimanfaatkan untuk penyimpanan logistik.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More