Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf Wafat, Ustaz Yusuf Mansur Kembali Berduka
Jum'at, 15 Januari 2021 - 18:12 WIB
Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf. Foto/tangkapan layar Instagram Yusuf Mansur
JAKARTA - Innalillahi wainna illaihi raajiun. Indonesia kembali kehilangan seorang ulama panutan. Setelah sehari sebelumnya Syekh Ali Jaber meninggal dunia, satu lagi ulama kharismatik yang dipanggil menghadap Ilahi.
Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf meninggal dunia pada Jumat (15/1/2021) sore. Kabar wafatnya Habib Ali Assegaf disampaikan Ustaz Yusuf Mansur melalui akun Instagram @yusufmansurnew.
"Yaa Allah Yaa Rabb.. Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, wafat. Innaa lillaah...Yaa Allah. Yaa Allah. Yaa Allah...," cuit Yusuf Mansur.
Kabar serupa juga disampaikan Tengku Zulkarnain. "Muliakanlah Sayyidul Walid, ya Allah... Belum hilang kepedihan hati ini atas wafatnya Shahabat saya Syekh Ali Jaber, sore ini bagai menerima guntur teramat dahsyat saya mendengar kabar pilu, wafatnya Sayyidul Walid, kekasih hati saya, Guru saya yang sangat berhormat, Syekh al Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Tebet, Jakarta Timur," cuit akun @tengkuzulkarnain.id.
Tengku Zulkarnain yang mengaku sedang berada di Pekanbaru, hanya bisa menangis dan berdoa. "Semoga Sayyidul Walid dimuliakan Allah Subhanahu Aa Ta'ala. Al Fatihah...Amin..." katanya.
"Terbayang betapa agungnya wajah beliau. Lunaknya hati beliau. Bernasnya nasehat beliau. Ta'zhimnya beliau dengan ilmu dan Ulama," ungkapnya.
Masih membekas dalam kenangan Tengku Zulkarnain ketika dirinya mencium tangan Habib Ali Assegaf saat berjumpa. "Beliau pun langsung membalasnya, bahkan kemudian mencium wajah dan kening saya. Sering saya berucap pada beliau jika berjumpa:" Ana uhibbukum syadidan ya Syekh..." Dan, beliau menjawab dengan wajah bersinar:"Ana aktsar..." katanya.
"Ya Allah janganlah engkau adzab kami yg banyak dosa setelah engkau angkat para Wali-Mu dan Ulama Ulama pejuang Agama-Mu dari sisi kami ke sisi-Mu, sehingga hilang keberkatan bumi ini ya Allah... Sungguh saya sangat takut ini semua pertanda bahwa Engkau akan timpakan bencana besar pada kami ya Allah... Ampun kami ya Rohman... Kasihanilah kami yang banyak khilaf dan dosa ini ya Rohiim... Jangan adzab kami ya Rohiim...," cuit Tengku Zulkarnain.
Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf meninggal dunia pada Jumat (15/1/2021) sore. Kabar wafatnya Habib Ali Assegaf disampaikan Ustaz Yusuf Mansur melalui akun Instagram @yusufmansurnew.
"Yaa Allah Yaa Rabb.. Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, wafat. Innaa lillaah...Yaa Allah. Yaa Allah. Yaa Allah...," cuit Yusuf Mansur.
Kabar serupa juga disampaikan Tengku Zulkarnain. "Muliakanlah Sayyidul Walid, ya Allah... Belum hilang kepedihan hati ini atas wafatnya Shahabat saya Syekh Ali Jaber, sore ini bagai menerima guntur teramat dahsyat saya mendengar kabar pilu, wafatnya Sayyidul Walid, kekasih hati saya, Guru saya yang sangat berhormat, Syekh al Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Tebet, Jakarta Timur," cuit akun @tengkuzulkarnain.id.
Tengku Zulkarnain yang mengaku sedang berada di Pekanbaru, hanya bisa menangis dan berdoa. "Semoga Sayyidul Walid dimuliakan Allah Subhanahu Aa Ta'ala. Al Fatihah...Amin..." katanya.
"Terbayang betapa agungnya wajah beliau. Lunaknya hati beliau. Bernasnya nasehat beliau. Ta'zhimnya beliau dengan ilmu dan Ulama," ungkapnya.
Masih membekas dalam kenangan Tengku Zulkarnain ketika dirinya mencium tangan Habib Ali Assegaf saat berjumpa. "Beliau pun langsung membalasnya, bahkan kemudian mencium wajah dan kening saya. Sering saya berucap pada beliau jika berjumpa:" Ana uhibbukum syadidan ya Syekh..." Dan, beliau menjawab dengan wajah bersinar:"Ana aktsar..." katanya.
"Ya Allah janganlah engkau adzab kami yg banyak dosa setelah engkau angkat para Wali-Mu dan Ulama Ulama pejuang Agama-Mu dari sisi kami ke sisi-Mu, sehingga hilang keberkatan bumi ini ya Allah... Sungguh saya sangat takut ini semua pertanda bahwa Engkau akan timpakan bencana besar pada kami ya Allah... Ampun kami ya Rohman... Kasihanilah kami yang banyak khilaf dan dosa ini ya Rohiim... Jangan adzab kami ya Rohiim...," cuit Tengku Zulkarnain.
(dam)
tulis komentar anda