Syekh Ali Jaber Hafiz Al-Qur'an Sejak Umur 11 Tahun
Kamis, 14 Januari 2021 - 10:56 WIB
JAKARTA - Hafiz Al-Qur'an sekaligus pendakwah ternama, Syekh Ali Jaber meninggal dunia di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021) pukul 08.30 WIB. Ulama kelahiran Madinah itu menjalani perawatan medis akibat positif COVID-19 sejak akhir Desember 2020.
Nama lengkapnya adalah Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber. Pria kelahiran Madinah 3 Februari 1976 ini menikah dengan Umi Nadia yang asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan dikaruniai seorang anak bernama Hasan.
Syekh Ali Jaber pernah mengeyam pendidikan di Madrasah Ibtidaiyyah Madinah dan lulus 1989, Madrasah Tsanawiyyah Madinah dan lulus 1992, Madrasah Aliyyah Madinah dan lulus 1995 serta Mulazamah (melazimi) pelajaran-pelajaran Al Qur’an, Masjid Nabawi, Madinah, 1997.
Karirnya pun cukup lumayan. Mulai dari Penceramah dan Imam masjid di Madinah, Guru Tahfidz Al-Qur'an di Islamic Centre, Masjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara Lombok NTB, Imam Besar dan Khatib di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara, Lombok NTB, Imam Salat Tarawih, Imam Sholat Idul Fitri, Masjid Agung, Jakarta.
Kemudian, dia juga pernah menjadi Pengajar di Pesantren Tahfidz Al-Qur'an Al-Asykar Puncak Jawa Barat, Muballigh Majelis Taklim di Jakarta dan sekitarnya serta menjadi Juri di acara Hafiz, RCTI.
Sejak kecil, anak pertama dari 12 bersaudara itu telah menekuni membaca Al-Qur'an. Awalnya, ayahandanya yang memotivasi Ali Jaber untuk belajar Al-Quran. Ayahnya sangat keras dalam mendidik agama, khususnya Al-Qur'an dan salat.
Bahkan, ayahnya tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan salat. Keluarganya pun dikenal sebagai keluarga yang religius. Di Madinah, Ali memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam. Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, dia dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.
Lama-kelamaan Ali menyadari bahwa apa yang dijalaninya itu sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia 11 tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Qur'an.
Beberapa waktu lalu, Ali mendapatkan musibah. Dia ditusuk oleh orang yang tidak dikenal saat berceramah di Masjid Falahuddin, Sukajawa, Bandar Lampung, 13 September 2020 lalu.
Dia mengalami luka tusuk bagian kanan. Adapun tersangkanya adalah Alfin Andrian, kelahiran 1 April 1996 yang sempat berhasil diamankan.
Nama lengkapnya adalah Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber. Pria kelahiran Madinah 3 Februari 1976 ini menikah dengan Umi Nadia yang asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan dikaruniai seorang anak bernama Hasan.
Syekh Ali Jaber pernah mengeyam pendidikan di Madrasah Ibtidaiyyah Madinah dan lulus 1989, Madrasah Tsanawiyyah Madinah dan lulus 1992, Madrasah Aliyyah Madinah dan lulus 1995 serta Mulazamah (melazimi) pelajaran-pelajaran Al Qur’an, Masjid Nabawi, Madinah, 1997.
Karirnya pun cukup lumayan. Mulai dari Penceramah dan Imam masjid di Madinah, Guru Tahfidz Al-Qur'an di Islamic Centre, Masjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara Lombok NTB, Imam Besar dan Khatib di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara, Lombok NTB, Imam Salat Tarawih, Imam Sholat Idul Fitri, Masjid Agung, Jakarta.
Kemudian, dia juga pernah menjadi Pengajar di Pesantren Tahfidz Al-Qur'an Al-Asykar Puncak Jawa Barat, Muballigh Majelis Taklim di Jakarta dan sekitarnya serta menjadi Juri di acara Hafiz, RCTI.
Sejak kecil, anak pertama dari 12 bersaudara itu telah menekuni membaca Al-Qur'an. Awalnya, ayahandanya yang memotivasi Ali Jaber untuk belajar Al-Quran. Ayahnya sangat keras dalam mendidik agama, khususnya Al-Qur'an dan salat.
Bahkan, ayahnya tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan salat. Keluarganya pun dikenal sebagai keluarga yang religius. Di Madinah, Ali memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam. Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, dia dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.
Lama-kelamaan Ali menyadari bahwa apa yang dijalaninya itu sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia 11 tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Qur'an.
Beberapa waktu lalu, Ali mendapatkan musibah. Dia ditusuk oleh orang yang tidak dikenal saat berceramah di Masjid Falahuddin, Sukajawa, Bandar Lampung, 13 September 2020 lalu.
Dia mengalami luka tusuk bagian kanan. Adapun tersangkanya adalah Alfin Andrian, kelahiran 1 April 1996 yang sempat berhasil diamankan.
(abd)
tulis komentar anda