Tambah 6 Kapal Perang, KSAL Kerahkan 14 KRI Bantu Operasi SAR Sriwijaya Air
Senin, 11 Januari 2021 - 22:40 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memberikan semangat moril Prajurit TNI Angkatan Laut yang melaksanakan Search And Rescue (SAR) jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan meninjau langsung aktivitas prajurit di lokasi SAR menggunakan KRI Kurau-856, di perairan Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2020).
Peninjauan langsung ke para penyelam di atas beberapa sea rider di sekitar area yang diperkirakan black box berada. Dalam tatap muka tersebut, Yudo menekankan agar tetap menjaga keselamatan, kesehatan, motivasi yang tinggi dan bekerja secara professional. Pada saat ini juga, Yudo memberikan dukungan logistik extra untuk menunjang kebugaran para prajurit. (Baca juga: Black Box Sriwijaya Air Masih Belum Ditemukan, Kadispenal: Mohon Doanya)
Saat mengunjungi kapal survey KRI Rigel-933, Yudo menjelaskan kehadirannya di lokasi tersebut untuk memberikan dukungan moril kepada para prajurit khususnya TNI AL agar tetap semangat dalam melaksanakan SAR dan pencarian keberadaan black box. (Baca juga: Okky Bisma, Satu Korban Pesawat Sriwijaya Teridentifikasi Lewat Sidik Jari)
Menurutnya, Panglima TNI kemarin telah menyampaikan area keberadaan black box sudah ditemukan, namun sampai sekarang masih dalam proses pencarian karena di bawah masih banyak puing-puing yang tertimbun. “Situasi laut tidak sama seperti kemarin, saat ini kondisi berombak dan dapat memengaruhi vacibility keadaan di bawah. Tentunya akan menjadi kendala, namun dengan profesionalisme mereka, saya tekankan harus dengan sabar mencari dengan kekuatan dan kemampuan profesionalisme yang mereka miliki,” ungkapnya.
Lebih jauh Yudo menyebutu sebanyak 14 KRI dilibatkan dalam operasi SAR tersebut, setelah ada penambahan 6 KRI dari jumlah sebelumnya yang hanya 8 KRI. Penambahan unsur tersebut merupakan unsur yang akan melaksanakan latihan di Natuna. Latihan tersebut dibatalkan untuk melaksanakan operasi kemanusiaan saat ini, sehingga untuk latihannya akan ditentukan setelah kegiatan SAR ini selesai.
Sementara itu, untuk pasukan Sea Rider dan penyelam dari Dislambair, Kopaska, Taifib dan Denjaka yang diterjunkan berjumlah 160 orang personel secara bergantian dan saat ini ada 88 orang yang berada di lokasi SAR. Dengan didatangkannya KRI Semarang-594 yang dilengkapi dengan portable jumper diharapkan bisa digunakan sebagai markas agar para penyelam dapat beristirahat dan menghilangkan dehidrasi dengan masuk ke dalam jumper. “Kita berharap semoga Black Box segera ditemukan dan puing-puing tetap diangkut dinaikkan kepermukaan. Tentunya semua ini dikoordinasikan oleh Basarnas dan instansi terkait lainnya,” tambahnya.
Peninjauan langsung ke para penyelam di atas beberapa sea rider di sekitar area yang diperkirakan black box berada. Dalam tatap muka tersebut, Yudo menekankan agar tetap menjaga keselamatan, kesehatan, motivasi yang tinggi dan bekerja secara professional. Pada saat ini juga, Yudo memberikan dukungan logistik extra untuk menunjang kebugaran para prajurit. (Baca juga: Black Box Sriwijaya Air Masih Belum Ditemukan, Kadispenal: Mohon Doanya)
Saat mengunjungi kapal survey KRI Rigel-933, Yudo menjelaskan kehadirannya di lokasi tersebut untuk memberikan dukungan moril kepada para prajurit khususnya TNI AL agar tetap semangat dalam melaksanakan SAR dan pencarian keberadaan black box. (Baca juga: Okky Bisma, Satu Korban Pesawat Sriwijaya Teridentifikasi Lewat Sidik Jari)
Menurutnya, Panglima TNI kemarin telah menyampaikan area keberadaan black box sudah ditemukan, namun sampai sekarang masih dalam proses pencarian karena di bawah masih banyak puing-puing yang tertimbun. “Situasi laut tidak sama seperti kemarin, saat ini kondisi berombak dan dapat memengaruhi vacibility keadaan di bawah. Tentunya akan menjadi kendala, namun dengan profesionalisme mereka, saya tekankan harus dengan sabar mencari dengan kekuatan dan kemampuan profesionalisme yang mereka miliki,” ungkapnya.
Lebih jauh Yudo menyebutu sebanyak 14 KRI dilibatkan dalam operasi SAR tersebut, setelah ada penambahan 6 KRI dari jumlah sebelumnya yang hanya 8 KRI. Penambahan unsur tersebut merupakan unsur yang akan melaksanakan latihan di Natuna. Latihan tersebut dibatalkan untuk melaksanakan operasi kemanusiaan saat ini, sehingga untuk latihannya akan ditentukan setelah kegiatan SAR ini selesai.
Sementara itu, untuk pasukan Sea Rider dan penyelam dari Dislambair, Kopaska, Taifib dan Denjaka yang diterjunkan berjumlah 160 orang personel secara bergantian dan saat ini ada 88 orang yang berada di lokasi SAR. Dengan didatangkannya KRI Semarang-594 yang dilengkapi dengan portable jumper diharapkan bisa digunakan sebagai markas agar para penyelam dapat beristirahat dan menghilangkan dehidrasi dengan masuk ke dalam jumper. “Kita berharap semoga Black Box segera ditemukan dan puing-puing tetap diangkut dinaikkan kepermukaan. Tentunya semua ini dikoordinasikan oleh Basarnas dan instansi terkait lainnya,” tambahnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda